Pemerintah menjamin program Kartu Prakerja akan berlanjut di tahun 2022. Keputusan tersebut berdasar pada Perpres Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 dan program prioritas APBN 2022.
Berikut beberapa ringkasannya:
1. Anggaran Rp 11 Triliun
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 11 triliun khusus untuk Program Kartu Prakerja di tahun 2022. Anggaran tersebut 4,3% dari dana bantuan sosial di APBN 2022 yang totalnya mencapai Rp 252,3 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh sebab itu tahun 2022 program kartu prakerja masih terus dilanjutkan. Skema pelaksanaannya bersifat semi bantuan sosial tetapi tetap dilakukan dan bersifat reguler akan dimulai dengan mempertimbangkan situasi yang semakin kondusif," ujar Febrio dalam webinar Impact Evaluation of Kartu Prakerja, Rabu (1/12/2021).
2. Realisasi Kartu Prakerja
Pada tahun 2020 alokasi program Kartu Prakerja sebesar Rp 10 triliun dengan target penerima manfaat sebanyak 5,6 juta orang dan realisasi dari batch 1-11 sebanyak 5,9 juta penerima dengan nominal Rp 13,4 triliun.
Selanjutnya tahun 2021 alokasi program Kartu Prakerja mencapai Rp 21,2 triliun dari semula Rp 20 triliun dengan target penerima manfaat sebesar 5,97 juta orang. Realisasi per Oktober 2021 mencapai jumlah Rp 9,42 triliun yang telah disalurkan kepada 2,7 juta peserta.
Secara akumulatif jumlah penerima Kartu Prakerja yang ditetapkan dari awal sampai dengan 30 September 2021 sudah mencapai 12 juta orang dan tersebar di 34 provinsi serta 500 Kabupaten/Kota.