Jakarta -
Sosok Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Fadel Muhammad jadi sorotan. Kedua pimpinan MPR ini mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani dicopot. Pemicu masalahnya adalah anggaran MPR yang dipangkas oleh Sri Mulyani.
Bamsoet dan Fadel memiliki harta yang besar sebagai pimpinan tinggi lembaga negara. Dalam laporan LHKPN yang keduanya setorkan terakhir kali di tahun periode 2020, Bamsoet dan Fadel punya harta hingga miliaran rupiah.
Dalam laporan yang dilansir detikcom, Jumat (3/12/2021), Bamsoet punya harta sebesar Rp 127 miliar atau tepatnya Rp 127.162.654.897.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hartanya paling banyak dilaporkan dalam bentuk aset properti tanah dan bangunan sebanyak 27 unit yang tersebar di berbagai kota, mulai dari Jakarta, Bandung, Bogor, Banjarnegara, Purbalingga, hingga Klungkung.
Puluhan unit aset itu semuanya didapatkan dengan hasil sendiri, bukan warisan atau hibah. Total nilainya sebesar Rp 99.249.381.000.
Bamsoet juga punya sederet kendaraan mewah di dalam garasinya, total aset kendaraan Bamsoet senilai Rp 18.560.000.000. Ada 13 kendaraan yang dilaporkan Bamsoet, mulai dari motor Harley Davidson sampai ke mobil listrik Tesla.
Bamsoet juga melaporkan punya harta bergerak senilai Rp 1.068.000.000, surat berharga senilai Rp 120.000.000, dan harta setara kas sebesar Rp 8.165.273.897.
Berapa harta kekayaan Fadel Muhammad? Klik halaman berikutnya.
Sementara itu, Fadel memiliki total harta senilai Rp 98 miliar atau tepatnya Rp 98.594.459.910.
Terdiri dari aset properti tanah dan bangunan senilai Rp 41.745.650.000. Bila dirinci dia memiliki aset tanah dan bangunan sebanyak 8 unit di Jakarta dan Bogor. Semua aset itu merupakan hasil sendiri.
Aset terbesar Fadel yang kedua berbentuk surat berharga senilai Rp 41.375.407.772. Kemudian ada harta setara kas senilai Rp 14.514.452.138 dan harta bergerak lainnya sebesar Rp 958.950.000.
Lalu seperti apa awal mula kisruh Sri Mulyani dengan Pimpinan MPR ini sampai diminta untuk dicopot? klik halaman berikutnya.
Adapun alasan pimpinan MPR ingin mencopot Sri Mulyani karena alokasi anggaran belanja lembaga legislatif itu diklaim terus menurun. Belum lagi Sri Mulyani tak pernah menghadiri undangan pertemuan untuk membahas pemangkasan anggaran itu.
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad merasa anggaran belanja MPR untuk tahun 2022 kurang memadai. Pasalnya pimpinan MPR saat ini sudah bertambah jumlahnya dari 4 orang jadi 10 orang.
"Kami di MPR ini kan pimpinannya 10 orang, dulu cuma 4 orang. Anggaran di MPR ini malah turun, turun terus," kata Fadel kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menambahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak menghargai lembaga pimpinannya. Sebab, dalam beberapa kesempatan, Sri Mulyani tidak menghadiri undangan MPR untuk membahas refocussing anggaran.
Bambang menjelaskan pimpinan MPR dalam rapat pimpinan juga meminta Sri Mulyani menghargai hubungan antarlembaga tinggi negara. Dia pun menegaskan hal yang disampaikan Fadel bahwa Menkeu saat ini sulit diajak bekerja sama dengan MPR.
"Sudah beberapa kali diundang oleh Pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang. Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara," tegas pria yang akrab disapa Bamsoet itu.