PT Angkasa Pura I (Persero), salah satu perusahaan milik negara kini tengah terlilit utang. Hingga saat ini, utang operator bandara itu mencapai Rp 35 triliun dan diprediksi bertambah jika tidak segera ditangani.
"Seperti diketahui, sektor aviasi dan pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak pandemi COVID-19 di mana pandemi ini masih belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. Situasi pandemi yang berkepanjangan membawa tekanan kepada kinerja operasional dan keuangan Angkasa Pura I," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya yang diterima, Senin (6/12/2021).
Di saat bersamaan, Angkasa Pura I juga melakukan pengembangan dan pembangunan bandara baru. Biaya yang dikeluarkan pun hingga triliunan rupiah. Sayangnya pembangunan dan pengembangan bandara tersebut tidak diiringi dengan peningkatan jumlah penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa proyek pengembangan yang dilakukan Angkasa Pura I yaitu Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo (YIA) yang menghabiskan biaya pembangunan hampir Rp 12 triliun, Terminal Baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 2,3 triliun, dan Terminal Baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang yang menghabiskan biaya Rp 2,03 triliun.
Kemudian ada juga Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar Rp 2,6 triliun, dan beberapa pengembangan bandara lainnya seperti Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Lombok Praya, Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Pattimura Ambon dan Bandara El Tari Kupang.
Semua biaya perbaikan dan pengembangan bandara tersebut dibiayai melalui skema penggunaan dana internal dan berbagai sumber lain seperti kredit sindikasi perbankan serta obligasi. Menurutnya, hal ini dimaksudkan untuk menjaga konektivitas udara tanah air tetap terbuka serta mempercantik gerbang udara daerah lebih menarik.
Di sisi lain, meski sudah dilakukan pengembangan dan pembangunan bandara, tingkat jumlah penumpang masih kecil bahkan menurun drastis. Pada 2019, trafik penumpang di bandara Angkasa Pura I mencapai 81,5 juta penumpang. Namun ketika pandemi COVID-19 di awal 2020, trafik penumpang turun menjadi 32,7 juta penumpang dan pada 2021 ini diprediksi hanya mencapai 25 juta penumpang.
Lanjut halaman berikutnya.
Simak juga Video: Terdampak Pandemi, Pengelola Bandara YIA Minta Diskon Pajak