Sri Mulyani: Korupsi Penyakit yang Luar Biasa Berbahaya!

Sri Mulyani: Korupsi Penyakit yang Luar Biasa Berbahaya!

Siti Fatimah - detikFinance
Rabu, 08 Des 2021 16:38 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Ketua Banggar DPR MH Said Abdullah (kedua kanan) beserta para Wakil Ketua Muhidin Mohamad Said (kedua kiri) dan Edhie Baskoro Yudoyono (kanan)dan anggota Eko Hendro Purnomo melambaikan tangan saat penandatanganan persetujuan RUU APBN 2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/9/2020). Dalam rapat tersebut Badan Anggaran DPR menyetujui pembahasan RUU APBN 2022 untuk dilanjutkan ke pembicaraan tingkat II. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penyakit paling berbahaya bagi perekonomian Indonesia. Bukan hanya COVID-19 yang saat ini masih melanda tanah air tapi justru korupsi.

"Korupsi merupakan suatu penyakit yang luar biasa berbahaya," ujar Sri Mulyani dalam acara Puncak Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) dalam YouTube Kemenkeu RI, Rabu (8/12/2021).

Dia menjelaskan, korupsi akan berdampak pada kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, termasuk bagi institusu yang menaunginya. Hilangnya kepercayaan ini bisa memberikan dampak yang negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korupsi memiliki dampak luar biasa merusak. Korupsi bisa menggerus tingkat kepercayaan karena masyarakat bisa lagi tidak mempercayai suatu pemerintah yang dianggap korup sehingga bisa terjadi gejolak politik sosial," kata dia.

Dia mengatakan, korupsi juga bisa menciptakan banyak kerugian tidak hanya bagi negara tapi pelakunya sendiri dan keluarganya. Korupsi bisa membuat pelaku dan keluarganya dikucilkan dalam kehidupan sosial.

ADVERTISEMENT

"Korupsi menciptakan kesenjangan, kerusakan di kehidupan sosial ekonomi. Jadi untuk menghindarinya kita harus menjadikan korupsi sebagai musuh bersama," tuturnya.

Lebih lanjut, skor korupsi di Indonesia khususnya di Kementerian Keuangan dinilai sudah cukup baik. Namun, pada tahun 2020 sedikit mengalami penurunan sehingga ini menjadi tugas berat pemerintah agar bisa menjadikan Indonesia memiliki tingkat anti korupsi yang tinggi.

"Ini berarti tugas kita masih sangat besar dan sangat banyak," pungkasnya.

Simak juga Video: Survei TII: DPR Jadi Lembaga Paling Korup di RI

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads