Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pihaknya tak akan memberikan toleransi terhadap korupsi dalam bentuk apapun. Ia juga menegaskan, upaya bersih-bersih di perusahaan pelat merah akan terus dilakukan.
Menurut Erick, penindakan saja tidak cukup. Maka itu, pencegahan dan pembenahan harus dilakukan secara sistemik.
Demikian disampaikan Erick Thohir melalui akun Instagramnya seperti dikutip detikcom, Kamis (9/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa mentoleransi korupsi dalam bentuk apapun. Apalagi di lingkungan BUMN sebagai lokomotif pembangunan Indonesia. Upaya untuk "bersih-bersih" BUMN dari Korupsi akan terus kami lakukan," tulis Erick pada caption unggahannya.
"Penindakan saja tidak cukup, namun juga harus dilakukan pencegahan dan pembenahan secara sistemik. Ini untuk menciptakan praktik tata kelola dan proses bisnis yang baik di BUMN. Kami bekerjasama dengan KPK, berkomitmen akan mengawal terus proses ini untuk mewujudkan BUMN bersih dari korupsi," sambungnya.
Erick menjelaskan, korporasi yang sehat maka pelayanan publiknya akan baik, begitu juga dengan sebaliknya. Dia melanjutkan, transformasi memiliki pengembalian yang baik jika dilakukan melalui proses yang transparan.
Ia pun mencontohkan saat membenahi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sejak awal pihaknya telah menggandeng KPK.
"Kalau korporasinya sehat, mestinya pelayanan publiknya lebih baik. Kalau korporasinya tidak sehat ya pasti pelayanan publiknya menurun. Transformasi daripada investasi yang mempunyai return yang baik tetapi melalui bisnis proses yang transparan," ungkapnya dalam video yang diunggah.
"Karena itu sejak awal ketika kita diminta membenahi Garuda, kita juga minta KPK mendampingi. Karena bisnis proses adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keputusan kita di kemudian hari, jangan sampai keputusan hari ini problem di masa yang akan datang," ujarnya.
Lihat juga Video: Jokowi Ungkap Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Jauh di Bawah Malaysia