Sudah Tahu Kisah Keluarga Rockfeller Berharta Rp 120 T?

Sudah Tahu Kisah Keluarga Rockfeller Berharta Rp 120 T?

Siti Fatimah - detikFinance
Kamis, 09 Des 2021 22:15 WIB
A man enters 30 Rockefeller Plaza, the location for the offices of U.S. President Donald Tumps lawyer Michael Cohen which was raided by the F.B.I. today in the Manhattan borough of New York City, New York, U.S., April 9, 2018. REUTERS/Andrew Kelly
Rockefeller (Foto: Dok. REUTERS/Shannon Stapleton)
Jakarta -

Nama Rockefeller tiba-tiba menarik perhatian publik. Sama seperti klan Rotchschild, Rockefeller juga sempat masuk bagian dalam konspirasi bisnis vaksin COVID-19.

Terlepas dari kabar tersebur, keluarga Rockefeller merupakan salah satu dinasti yang paling tajir di dunia. Kekayaan keluarga ini berasal dari perusahaan kilang minyak yang didirikan oleh John D. Rockefeller.

John Davidson Rockefeller membangun perusahaan di dekat Cleveland pada tahun 1870 yang diberi nama Standard Oil Company. Dikutip dari Forbes, Kamis (9/12/2021) keluarga Rockefeller memiliki total kekayaan sebesar US$ 8,4 miliar atau setara dengan Rp 120 triliun (kurs dolar Rp 14.377).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 1882 ia hampir memonopoli bisnis minyak di Amerika Serikat, tetapi praktik bisnisnya membuat Undang-undang antimonopoli terbit. Kemudian dia dan putranya John Jr. mendedikasikan diri mereka untuk filantropi, memberikan lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun dan mendirikan Universitas Chicago.

Dikutip dari biography, John D. Rockefeller lahir di Richford, New York pada tanggal 8 Juli 1839. Dia pindah bersama keluarganya ke Cleveland, Ohio, pada usia 14 tahun.

ADVERTISEMENT

Jiwa pekerja kerasnya mulai terlihat saat ia remaja. Dia memulai sejumlah usaha bisnis kecil dan mendapatkan pekerjaan kantor pertamanya pada usia 16 tahun sebagai asisten pemegang buku di Hewitt & Tuttle, pedagang komisi dan pengirim barang.

Pada usia 20, Rockefeller memberanikan diri untuk melakukan bisnis bermitra, bekerja sebagai pedagang jerami, daging, biji-bijian dan barang-barang lainnya. Pada tahun pertama dia telah meraup untung US$ 450.000 atau sekitar Rp 6,3 miliar.

Singkat cerita, Rockefeller merasakan peluang dalam bisnis minyak di awal tahun 1860-an. Dengan produksi minyak yang meningkat di Pennsylvania barat, Rockefeller memutuskan membangun kilang minyak di dekat Cleveland.

Pada tahun 1863, ia membuka kilang pertamanya, dan dalam waktu dua tahun, perusahannya merupakan yang terbesar di wilayah tersebut. Hingga akhirnya Standard Oil Company didirikan bersama rekan-rekannya.

Pergerakan Standard begitu cepat dan menyapu bersih sebagian besar kilang di wilayah Cleveland. Standard kemudian menggunakan kesempatan tersebut untuk membuat kerja sama dengan rel kereta api sebagai pemasok minyaknya.

Forbes mencatat, keluarga Rockefeller merupakan keluarga terkaya ke 43 di dunia pada 2020. Mendekati usianya yang semakin tua, Rockefeller menyibukkan diri dengan beramal.

Selain membantu membiayai pembangunan Universitas Chicago, dia juga membantu mendirikan Institut Penelitian Medis Rockefeller (kemudian bernama Universitas Rockefeller) di New York dan Yayasan Rockefeller. Secara total, dia memberikan lebih dari US$ 530 juta untuk berbagai tujuan.

Rockefeller meninggal pada 23 Mei 1937, di Ormond Beach, Florida. Rockefeller dianggap sebagai salah satu pengusaha terkemuka Amerika dan turut membantu membentuk AS menjadi seperti sekarang ini.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads