Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menghadiri acara yang sama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu Pembukaan Kongres Ekonomi Umat Islam ke-II. Keduanya memberikan sambutan.
Dalam sambutannya Anwar Abbas mengakui memang indeks ketimpangan atau gini ratio di era Jokowi memang menurun. Dari 0,41 sebelum Jokowi menjabat, kini sudah berada di posisi 0,39.
Namun dia melontarkan kritik, bahkan ketimpangan di bidang pertanahan masih sangat dalam jurangnya. Dia menyebut saat ini 1% penduduk Indonesia menguasai 59% lahan yang ada di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuma dalam bidang pertanahan, indeks gini kita sangat memprihatinkan itu 0,59. Artinya 1% penduduk menguasai 59% lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang jumlahnya sekitar 99% itu hanya menguasai 41% lahan yang ada di negeri ini," tuturnya, Jumat (10/12/2021).
Setelah Anwar Abbas, giliran Jokowi memberikan pidato. Jokowi yang telah disiapkan bahan pidato beberapa lembar kertas, tidak membacakannya dan lebih memilih untuk menjawab kritikan Anwar Abbas.
"Pertama yang berkaitan dengan lahan dengan tanah, penguasaan lahan, penguasaan tanah, apa yang disampaikan Buya betul. Tapi bukan saya yang membagi, harus saya jawab," tegasnya.
Jokowi pun menegaskan, bahwa pemerintah saat ini juga tengah melakukan reformasi agraria. Pemerintah akan menyisir lahan-lahan konsesi yang diberikan kepada segelintir orang baik dalam bentuk HGU maupun HGB, namun ditelantarkan.
"Mungkin insyaallah bulan ini akan saya mulai atau mungkin bulan depan untuk saya cabut satu per satu yang ditelantarkan. Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan sudah lebih 20 tahun lebih 30 tahun tapi tidak diapa-apakan, sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain," ucapnya.