Ogah Baca Teks Pidato, Jokowi Langsung Jawab Kritik Anwar Abbas

Ogah Baca Teks Pidato, Jokowi Langsung Jawab Kritik Anwar Abbas

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 11 Des 2021 08:30 WIB
Presiden Jokowi
Foto: Presiden Joko Widodo (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritik pemerintah. Mulai dari soal kesenjangan di masyarakat hingga soal penguasaan lahan.

Anwar Abbas menyampaikan kritik itu di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Pembukaan Kongres Ekonomi Umat ke-2 MUI Tahun 2021. Jokowi pun langsung buka suara. Dia memilih tidak membaca teks pidato, dan langsung menjawab kritik Anwar Abbas

""Tadi saya disiapkan bahan sambutan seperti ini banyaknya. Tapi setelah saya mendengar tadi Dr Buya Anwar Abbas menyampaikan, saya nggak jadi juga pegang ini. Saya akan jawab apa yang sudah disampaikan oleh Dr Buya Anwar Abbas. Akan lebih baik menurut saya di dalam forum yang sangat baik ini," ujar Jokowi dalam acara pembukaan kongres tersebut, disiarkan via YouTube Official TVMUI, Jumat (10/12/2021)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi kritik Anwar Abbas soal ketimpangan, Jokowi menegaskan memikirkan cara menurunkan gini rasio, apalagi pernah merasakan menjadi orang miskin. Dia mengakui menjadi orang miskin tidak enak.

"Jangan dipikir saya nggak kepikiran, kepikiran. Karena saya merasakan jadi orang susah. Saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah memang," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Jokowi menanggapi kritik Anwar Abbas soal penguasaan lahan oleh segelintir orang.

"Pertama yang berkaitan dengan lahan dengan tanah, penguasaan lahan, penguasaan tanah, apa yang disampaikan Buya betul. Tapi bukan saya yang membagi, harus saya jawab," tegasnya.

Jokowi pun menegaskan pemerintah saat ini melakukan reformasi agraria. Pemerintah akan menyisir lahan-lahan konsesi yang diberikan kepada segelintir orang baik dalam bentuk HGU maupun HGB, namun ditelantarkan.

"Mungkin insyaallah bulan ini akan saya mulai atau mungkin bulan depan untuk saya cabut satu per satu yang ditelantarkan, karena banyak sekali. Konsesinya diberikan sudah lebih 20 tahun lebih 30 tahun tapi tidak diapa-apakan, sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain," kata Jokowi.

Simak video 'Anwar Abbas Sebut Jokowi Sempat Ingatkan 'Jangan Ngomong Keras-keras'':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya jawaban Jokowi atas kritik Anwar Abbas soal masih banyak pelaku usaha luput dari perhatian. Langsung klik

Sedangkan kritik soal masih banyak pelaku usaha tidak diperhatikan, Jokowi menjelaskan pemerintah sudah menjalankan program pembiayaan ultra mikro melalui PNM Mekaar.

"Memang banyak yang nggak tahu, tapi nanti bulan Januari, Februari kalau boleh saya ajak nanti dari MUI dipimpin juga Pak Buya Anwar Abbas. Nggak apa-apa entah 5 orang, entah 10 orang. Akan saya ajak apa yang sudah kita bangun yang namanya Mekaar, PNM," tuturnya.

Jokowi menjelaskan, 2015 program itu hanya bisa menyalurkan kepada 500 ribu pelaku usaha ultra mikro dengan pinjaman paling besar Rp 5 juta. Namun sekarang jumlah nasabahnya sudah mencapai 9,8 juta.

"Grameen Bank totalnya hanya 6,5 juta dia mendapatkan nobel. Ini kita sudah 9,8 juta tapi nggak dapat nobel. Akan saya tunjukkan bagaimana PNM Mekaar ini bekerja. Yang kecil-kecil dikelompokkan, kemudian gandeng renteng, kalau satu nggak bisa mengangsur, siapa yang membantu. Sistem ini sudah berkembang," terangnya.

Jokowi yakin pada 2024 penyaluran pembiayaan ultra mikro lewat PNM Mekaar bisa mencapai target 20 juta nasabah. Meskipun dia mengakui, itupun masih kurang besar karena total jumlah pelaku usaha ultra mikro di RI mencapai 64 juta.


Hide Ads