2 Tahun Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir: Tekanannya Luar Biasa

2 Tahun Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir: Tekanannya Luar Biasa

Siti Fatimah - detikFinance
Sabtu, 11 Des 2021 17:26 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan mendapatkan tekanan yang luar biasa selama memimpin kementerian. Dia diangkat sebagai Menteri BUMN dalam Kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019 lalu, alias sudah 2 tahun menjabat posisi tersebut.

"Tentu buat saya sendiri, ini jadi menteri baru dua tahun tapi pas jadi menteri tekanannya luar biasa," kata Erick saat menjadi pembicara dalam Orasi Ilmiah bertajuk 'Peranan BUMN dalam Hilirisasi Hasil-hasil Inovasi Teknologi' dikutip dari Youtube Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sabtu (11/12/2021).

Dia mengatakan, saat awal menjabat dirinya sedang melakukan pembenahan di Kementerian BUMN. Namun di awal tahun 2020 tepatnya bulan Maret harus berhadapan dengan pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedang transformasi, sedang bersih-bersih, sedang beres-beres tiba-tiba covid datang. Belum selesai covid datang kemarin diajak bapak Presiden ke G20. Seumur hidup belum pernah ke G20. Lalu ke COP26 yang ada di Skotlandia di Glasglow mengenai perubahan energi hijau," sambungnya.

Curhatannya saat menjabat sebagai Menteri BUMN bukanlah yang pertama kali. Pada Oktober lalu, Erick juga melakukan hal yang sama di depan Presiden Joko Widodo dalam acara Pengarahan Presiden RI kepada Direktur Utama BUMN.

ADVERTISEMENT

Erick berterus terang, saat pertama diangkat menjadi Menteri BUMN, dia merasakan beban berat dengan tugas transformasi BUMN yang jumlahnya banyak. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, dia mencoba untuk memetakan problem hingga dapat memberikan hasil.

"Sesuai dengan arahan bapak (Jokowi) sebelumnya kita harus terus mentransformasi BUMN maka kita coba memetakan problem dan justru bagaimana mengimplementasikan hasilnya ada, karena itu kita awali ketika bapak memerintah saya untuk menjadi Menteri BUMN waktu itu terus terang beban bapak, karena ini besar sekali jumlahnya," kata Erick dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Tetapi di situ kita coba mencari apa penekanan atau garis kebijakan yang semuanya bisa seimbang dan baik untuk para direksi dan KemenBUMN bisa melakukan sebagai tolak ukur. Oleh karena itu kita meluncurkan 5 prioritas utama BUMN saat itu yang kita sudah paparkan kepada direksi dan seluruh perusahaan," sambungnya.

(eds/eds)

Hide Ads