Sri Mulyani Pelan-pelan Singkirkan Asing dari Surat Utang RI, Ini Buktinya

Sri Mulyani Pelan-pelan Singkirkan Asing dari Surat Utang RI, Ini Buktinya

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 13 Des 2021 17:11 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI. Rapat itu membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati ingin terus mengurangi porsi asing dalam kepemilikan surat utang. Upaya ini untuk meminimalisir risiko gonjang-ganjing pasar keuangan.

"Itu memang strategi pemerintah bagaimana mengurangi ketergantungan kita dalam bentuk mata uang asing," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman dalam konferensi pers virtual, Senin (13/12/2021).

Berdasarkan data DJPPR, porsi kepemilikan asing pada surat berharga negara (SBN) turun secara bertahap hingga di bawah 20% per 9 Desember 2021. Sebaliknya, pelaku pasar SBN domestik semakin mendominasi salah satunya porsi kepemilikan perbankan nasional yang naik menjadi 25,91%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain perbankan, ada Bank Indonesia (BI) serta asuransi dan dana pensiun yang juga menambah porsi pada kepemilikan surat utang. "Sebelum pandemi kepemilikan asing 40% dan sempat 41%, dan per hari ini hanya di bawah 20%," ujarnya.

Dengan penurunan porsi asing, artinya pemerintah tidak terlalu khawatir jika ada gejolak di pasar keuangan global. Biasanya ketika ada gejolak, Indonesia ikut kena imbasnya karena modal mengalir ke luar dan membuat nilai tukar rupiah melemah.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau kita dolar makin sedikit, kita mengurangi exposure kita dari risiko mata uang. Ke depan kami ingin menurunkan currency risk," jelas Luky.

Berikut perubahan porsi kepemilikan SBN tenor pendek per 9 Desember:

Bank: 25,91%
BI: 23,51%
Asing: 19,9%
Dana Pensiun dan Asuransi: 14,33%
Lain-lain: 16,3%

(aid/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads