Peduli Lingkungan, Setali Indonesia Atasi Persoalan Limbah Pakaian

Nada Zeitalini Arani - detikFinance
Selasa, 14 Des 2021 14:00 WIB
Foto: dok. BRI
Jakarta -

Sampah cukup menjadi sorotan yang memberikan dampak negatif pada lingkungan, salah satunya sampah fesyen. Menanggapi hal ini, daur ulang sampah fesyen menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual adalah solusi yang tepat.

Berangkat dari sana, hadir sebuah yayasan atau organisasi Satali Indonesia. Organisasi tersebut bergerak di bidang decluttering dan thrifting guna menjaga lingkungan dari bahaya sampah industri fesyen. Organisasi Setali Indonesia didirikan oleh penyanyi Andien Aisyah bersama dengan Intan Anggita.

Andien yang saat itu memiliki organisasi bernama Salur ternyata memiliki masalah dengan fashion waste. Hampir 80 persen barang-barang yang diterima Andin dan organisasi Salur tidak dapat disalurkan atau dijual kembali.

Barulah ia bertemu dengan Intan yang telah memiliki inspirasi mode daur ulang pakaian-pakaian lama dengan tenun khas Indonesia. Dari sanalah Intan merasa salur sudah tidak lagi relevan karena justru memberikan banyak sampah.

"Terus tiba-tiba dapet ilham, eh ini kita gimana kalau misalnya fokusnya ke fashion waste," ujar Intan dikutip dari video Coaching Clinic BRILIANPRENEUR di YouTube Bank BRI, Senin (13/12/2021).

Pertemuan itu menghasilkan kolaborasi keduanya membuka Setali Indonesia yang memberdayakan fashion waste menjadi bernilai jual. Andien sebagai Founder dan Intan sebagai Co-Founder dari Setali Indonesia.

Mereka pun akhirnya memberdayakan 80 persen sampah fesyen dengan total 5 ton dalam 3 grade (A, B, dan C). Yang kemudian grade A dijual kembali melalui toko-toko melalui garage sale, grade B dijual melalui lelang media sosial dan e-commerce, dan grade C adalah barang-barang yang sudah kurang bagus tapi masih bisa terpakai kemudian dijual dengan harga murah ke warga sekeliling warehouse.

"Nah, itu di A, B, C itu aku pilih nih yang mana yang teksturnya aku suka, warnanya aku juga catchy itu biasanya aku daur ulang dari situ," ucapnya.

Kemudian saat berbicara fesyen daur ulang dengan mainstream di Indonesia, menurut Indah hal itu bisa saja terjadi. Ia pun berupaya untuk terus memperkenalkan dan konsisten atas usaha yang dilakukannya.

"Sekarang ini mulai terbentuk gara-gara orang pada mulai tahu karan kita konsisten udah mulai 4 tahun ini," ujarnya.

Menurut Intan saat ini ia sudah memiliki langganan fesyen daur ulangnya dari berbagai konsumen. Selain itu, Intan menjelaskan Setali Indonesia memiliki kolektif artis khusus di tiap-tiap bidang. Sedangkan untuk menarik perhatian dan minat khalayak, ia menjelaskan cara yang digunakan adalah tatap muka dan pertemuan langsung dengan menggunakan rumah 'Subo Family' sebagai percontohan.

Sebagai informasi, Subo Family adalah rumah khusus yang menggabungkan kuliner, musik dan fesyen daur ulang dari Setali Indonesia. Di sana juga bisa mengetahui background dari Setali Indonesia.

"Inikan kita selalu kaya orang kalau ngobrolin hal-hal berat harus sambil makan, minum, dengerin musik karena itu memang cara untuk masuk ke ranah paling private dalam diri kita," ucapnya

Perbincangan bermanfaat mengenai Setali Indonesia merupakan rangkaian dari acara coaching clinic UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 yang diadakan oleh BRI untuk meningkatkan eksistensi UMKM Indonesia hingga kancah internasional.



Simak Video "Video: APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal"

(prf/ang)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork