Arsitek Minta Lebih Dilibatkan di Proyek Ibu Kota Baru

ADVERTISEMENT

Arsitek Minta Lebih Dilibatkan di Proyek Ibu Kota Baru

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 14 Des 2021 15:09 WIB
Ilustrasi Proyek Properti
Foto: Ilustrasi Proyek Properti (Istimewa)
Jakarta -

Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mengaku pemerintah belum banyak mengajak bicara para arsitek soal desain ibu kota baru.

"Sejauh ini belum ada pembicaraan lagi (soal ibu kota baru)," kata Ketua Umum IAI Georgius Budi Yulianto ditemui di bilangan Grogol, Jakarta Barat, Selasa (14/12/2021).

Menurut pria yang akrab disapa Boegar ini, seharusnya masyarakat luas termasuk para arsitek ikut diajak bicara mengenai desain ibu kota baru. Dalam memilih desain pun menurutnya lebih baik dilakukan dengan cara sayembara.

"Kami terus dorong sayembara memang untuk ibu kota negara," ungkap Boegar.

Dia pun menegaskan ada baiknya semua desain pun dibesut oleh arsitek yang sudah teregistrasi. Menurutnya, saat ini arsitek wajib sudah melakukan registrasi profesi di Indonesia. Jangan sampai desain ibu kota baru dibuat oleh orang yang tidak memiliki sertifikat arsitek terdaftar.

"Kami cuma mau tegaskan arsitek itu sekarang sudah ada UU-nya, jadi nggak bisa sembarangan bikin desain. Orang yang mengklaim arsitek harus punya registrasi arsitek. Pemahaman ini yang kami upayakan ke masyarakat umum," kata Boegar.

Boegar mengatakan desain ibu kota baru harus dibuat untuk memenuhi banyak hal. Mulai dari urusan filosofisnya, estetikanya, hingga operasionalnya. Desain dibuat bukan cuma melihat keindahannya saja.

"Desain yang wah itu semua ingin. Tapi apakah itu bisa dibangun dan memenuhi kaidah kan harus arsitek yang paham. Itu yang harus dipahami," kata Boegar.

Dia sempat menyinggung soal kisruh desain ibu kota baru beberapa waktu lalu. Menurutnya, sempat ada perencanaan desain yang ternyata tidak dilakukan oleh arsitek.

"Kemarin kan isunya ada perencanaan istana itu dibikin desain tapi ternyata yang buat bukan arsitek. Harusnya arsitek yang sudah teregister," ujar Boegar.

Sebelumnya, sejak Maret lalu desain ibu kota baru memang bikin heboh. Desain istana negara karya I Nyoman Nuarta, seniman patung asal Bali yang disebut sudah ditetapkan sebagai pemenang sayembara banyak diprotes.

Kala itu ada lima asosiasi arsitek yang protes, terdiri dari Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP). Mereka menilai desain Istana tersebut tak dibuat dengan perencanaan matang.

(hal/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT