Saran Anggota DPR ke Erick Thohir soal Pergantian Direksi BUMN

Saran Anggota DPR ke Erick Thohir soal Pergantian Direksi BUMN

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 15 Des 2021 18:04 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Anggota Komisi VII DPR Yulian Gunhar menyoroti kebijakan Menteri BUMN Erick Tohir yang mulai gencar mengganti Direksi BUMN. Menurutnya, pergantian setiap jabatan, apalagi itu menyangkut perusahaan negara yang menangani aset-aset strategis seharusnya memiliki landasan parameter yang jelas dan terukur.

"Selama ini, pergantian beberapa Dirut BUMN belum terlihat menggunakan parameter penilaian yang jelas. Apakah pergantian itu berdasarkan pada kinerja atau sekedar loyalitas kepada Menteri BUMN?" katanya, melalui keterangan tertuisnya, Rabu (15/12).

Menurut Yulian salah satu contoh belum jelasnya parameter penilaian itu, terjadi pada kasus pergantian Dirut PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini dan juga Dirut MIND ID Orias Petrus Moedak.Padahal menurutnya, kedua BUMN ini memiliki kinerja yang bagus, karena bisa menghasilkan laba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pergantian dirut MIND ID membingungkan, karena perusahaan itu berhasil meraih lonjakan laba bersih menjadi Rp 9,8 triliun selama periode Januari hingga 30 September 2021. Begitu juga pergantian Dirut PLN yang selama dua tahun menjabat telah mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun dan mencapai laba bersih Rp 5,99 triliun pada 2020," terangnya.

Politisi PDIP dari Dapil Sumatera Selatan II ini menegaskan bahwa pergantian Dirut BUMN yang tidak jelas parameter penilaiannya, dan cenderung inkonsisten, maka akan berdampak buruk bagi performance kinerja BUMN itu sendiri. Mengingat perusahaan yang sudah berjalan baik, harus kembali berdaptasi terlebih dahulu dengan budaya kerja yang dibawa oleh Dirut baru.

ADVERTISEMENT

"Pergantian Dirut BUMN yang inkonsisten menyebabkan perusahaan yang sudah stabil, harus melakukan penyesuaian kembali dengan budaya kerja Dirut yang baru. Sehingga memerlukan waktu adaptasi," katanya.

Gunhar kembali mengingatkan Menteri BUMN untuk fokus pada target pencapaian kinerja Kementerian BUMN, dengan terus mendorong transformasi dan efisiensi perusahaan BUMN. Bukan malah sibuk melakukan pergantian Dirut BUMN, apalagi tanpa penilaian kinerja yang jelas. Ia pun tidak segan menyarankan Erick Tohir diganti jika selama ini hanya sibuk mengganti Dirut BUMN.

(upl/upl)

Hide Ads