Pemerintah memastikan akan melanjutkan Program Kartu Prakerja di 2022 dengan anggaran sebesar Rp 11 triliun. Rencananya, kuota peserta Kartu Prakerja di 2022 berkisar antara 3-4,5 juta orang.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers 'Penutupan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja 2021' secara virtual, Rabu (15/12/2021).
"Program akan terus dilanjutkan ke depan, anggaran di tahun 2022 sebesar Rp 11 triliun. Jumlah pesertanya nanti sekitar 3-4,5 juta orang secara total," kata Airlangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Airlangga mengatakan, sistem pendaftaran tidak akan mengalami perubahan yakni melalui www.prakerja.go.id. Dia bilang, pengumuman pembukaan Kartu Prakerja gelombang 23 yang menjadi awal gelombang di tahun 2022 akan diumumkan pada Februari mendatang.
"Pendaftaran tetap melalui www.prakerja.go.id dan tentunya nanti di sekitar akhir atau awal Februari akan kita umumkan kapan gelombang 23 akan dimulai," ujarnya.
Sekedar informasi, pemerintah akan menutup sementara pendaftaran Program Kartu Prakerja pada malam ini pukul 23.59 WIB. Hal itu sekaligus sebagai penutup pelaksanaan Program Kartu Prakerja di tahun 2021.
Jumlah penerima manfaat Kartu Prakerja pada 2021 tercatat ada sebanyak 5,9 juta orang melalui 11 gelombang. Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan rencana kuota di tahun 2022 yaitu 4,5 juta orang.
"Di tahun ini Kartu Prakerja telah selesai dijalankan oleh pelaksana dan di malam ini pukul 23.59 WIB pendaftaran peserta baru akan ditutup sementara. Saya mengucapkan sampai jumpa di Program Kartu Prakerja di tahun 20022," pungkasnya.
(ara/ara)