Garam Kusamba asal Bali menjadi salah satu komoditas yang bisa diekspor. Karena itu koperasi dan petani garam di Desa Kusamba mengikuti serangkaian pendampingan berdasarkan kebutuhan koperasi dan petani.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), R. Gerald Setiawan Grisanto mengungkapkan LPEI/Indonesia Eximbank menggandeng Chef Ragil dari Nusa Gastromy Foundation sebagai narasumber dalam pelatihan yang terdiri dari petani garam dan anggota Koperasi LEPP Mina Segara Dana tanggal 7 Desember 2021 di Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali.
Berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, pelatihan ini juga dihadiri oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Bali dan Nusa Tenggara Kementerian Keuangan RI, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, Ketua dan pengurus Koperasi LEPP Mina Segara.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari sinergi LPEI dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan RI dan Pemerintah Kabupaten Klungkung yang telah meresmikan Kabupaten Klungkung menjadi Desa Devisa ke-26 pada tanggal 6 November 2021 dan disaksikan oleh Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster.
"Program ini membantu mempersiapkan calon eksportir untuk memenuhi permintaan pasar global sesuai standar produk ekspor, sekaligus meningkatkan kapasitas dari sisi manajemen ekspor maupun teknik produksi," jelas Gerald, Rabu (22/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan bentuk program yang akan diberikan kepada petani dan anggota koperasi di Desa Devisa Garam Kusamba, antara lain pelatihan produksi Bali sea salt rub, aspek branding dan digitalisasi, mengikuti pameran dagang, business matching dan juga pendampingan pengurusan sertifikasi produk. "Dengan mengikuti program ini, koperasi dan para petani dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membantu meningkatkan perekonomian setempat," jelas dia.
Bersambung ke halaman selanjutnya.