.webp)
Pemupukan biasa dilakukan dengan cara menebar atau penyemprotan. Seiring berjalannya waktu, kegiatan ini semakin canggih, yakni dengan penggunaan pesawat tanpa awak atau drone.
Dengan drone, petani tak perlu berjalan mengelilingi sawah dan menghabiskan waktu. Dengan drone, pemupukan bisa hanya dilakukan dengan duduk di tempat dan tak perlu capek-capek keliling sawah.
Pemupukan menggunakan drone ini seperti terlihat dalam kegiatan Tanam Perdana Program Makmur di Dusun Sukamanah, Desa Kutawargi, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Kamis (23/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto menjelaskan, Program Makmur dicanangkan Menteri BUMN Erick Thohir pada 28 Agustus 2021. Melalui program ini, Pupuk Indonesia membangun ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani untuk budidaya.
"Dalam eksosistem tersebut petani akan mendapat akses permodalan, agro input yang berkualitas, pendampingan serta jaminan offtaker, serta keasuransian," katanya.
Melalui program ini, diharapakan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Sehingga, berdampak pada peningkatan pendapatan petani.
"Program Makmur ini mengendepankan penggunaan pupuk komersil dari Pupuk Indonesia Grup," katanya.
SVP Enterprise Account Management Telkomsel, Dharma Simorangkir mengatakan, Telkomsel turut berpartisipasi pada Program Makmur melalui teknologi pertanian. Salah satunya melalui pengembangan drone untuk kegiatan pertanian.
"Yang tadi kita lihat sama-sama salah satu bagian kecil dari penerapan digital food ekosistem yang sedang kami kembangkan. Jadi teknologi drone ini membantu melakukan pekerjaan-pekerjaan sebenarnya yang memang kalau di kita memudahkan pekerjaan yang susah dan rumit," katanya.
Dia mengatakan, jika biasa pemupukan untuk 1 ha membutuhkan waktu 3 sampai 5 hari. Dengan menggunakan drone ini hanya membutuhkan waktu 10 menit. Sehingga, ada banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang lain.
"Tadi 1 ha kita bisa melakukan dalam waktu 10 menit," katanya.
(acd/zlf)
