Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meminta Citilink dan GMF AeroAsia segera melakukan perbaikan pada 19 pesawat yang bermasalah. Kedua perusahaan sebelumnya sudah mendapatkan surat teguran 22 Desember lalu soal masalah pengereman pesawat.
Pelaksana tugas Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Fitri Indah menyatakan temuan pihaknya soal masalah pada pesawat didapatkan dari audit rutin yang dilakukan.
Audit itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Ditjen Perhubungan Udara kepada semua operator penerbangan. Hasil audit disampaikan kepada operator untuk segera diperbaiki dan ditindaklanjuti.
"Segala bentuk temuan atau tindakan korektif menjadi tanggungjawab operator penerbangan untuk dilakukan perbaikan dan penyelesaiannya akan terus dimonitor oleh Inspektur Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara sampai dengan permasalahan tersebut diselesaikan," tegas Fitri dalam keterangannya, Minggu (28/12/2021).
Fitri menegaskan keselamatan penerbangan, dalam hal ini kelaikudaraan pesawat udara menjadi salah satu prioritas dalam menjamin keselamatan penumpang dalam setiap penerbangan. Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menurutnya punya tanggung jawab besar atas penyelenggaraan penerbangan yang aman dan selamat.
"Sebagai bentuk tanggung jawab dimaksud, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub melakukan pengawasan berupa audit, inspeksi, monitoring dan surveillance," papar Fitri.
Fitri menegaskan komitmen terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan merupakan amanah yang harus terus dijaga dan selalu menjadi tanggung jawab bersama. Baik dari sisi operator, maupun regulator.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(acd/dna)