Mantap! Jokowi Sudah 3 Tahun Berturut-turut Tidak Impor Beras

Mantap! Jokowi Sudah 3 Tahun Berturut-turut Tidak Impor Beras

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 28 Des 2021 11:20 WIB
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) meminta operasi pasar beras murah di Banyuwangi tidak menggunakan 3.000 ton beras Vietnam sisa impor 2018. Mengingat, jutaan kilogram beras tersebut telah berusia 3 tahun. Sementara produksi panen padi di Banyuwangi tahun ini diprediksi meningkat 22,8 persen.
Foto: Ardian Fanani/detikcom
Jakarta -

Perum BULOG melaporkan hingga akhir 2021 telah mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras petani yang mencapai angka 1,2 juta ton. Direktur Utama Perum Buloh Budi Waseso alias Buwas memastikan dengan penyarapan itu pemerintah berhasil tidak impor beras selama 2021 ini.

Selain itu pencapaian tersebut merupakan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya. Lalu dipastikan juga, selama 3 tahun berturut-turut pemerintah berhasil tidak impor beras.

"Keberhasilan kita dalam melakukan penyerapan beras dalam negeri tahun ini merupakan hasil kerja keras jaringan BULOG di seluruh Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Penyerapan beras dalam negeri ini sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual beras mereka selama pandemi Covid-19 dan juga mempertahankan prestasi pemerintah untuk tidak impor beras selama 3 tahun terakhir" kata Buwas, dalam konferensi pers, di kantor Perum Bulog Rabu (27/12/2021)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menjaga stabilitas harga di tingkat petani, di sepanjang 2021 BULOG juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen dengan melaksanakan operasi pasar yang sekarang bernama KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga). Hingga saat ini BULOG telah menyalurkan beras KPSH mencapai hampir 700 ribu ton dengan melibatkan berbagai stakeholder.

Selain itu, Pemerintah melalui Kementerian Sosial dan Perum BULOG pada tahun ini juga telah menyalurkan Bantuan Beras PPKM (BB-PPKM) dilakukan dengan tuntas 100% kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak total 28,8 juta KPM di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

Budi Waseso menambahkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) perkiraan produksi beras nasional pada triwulan I tahun 2022 adalah sebesar 11,61 juta ton. Buwas memastikan pihaknya akan menjaga stabilitas harga di tingkat petani sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait kecukupan stok beras dalam negeri.

"Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi selama pandemi COVID-19 ini", pungkasnya.




(ang/ang)

Hide Ads