Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mendorong agar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kotanya bisa berjaya. Dia tak mau jika ada e-commerce yang berkolaborasi dengan UMKM tapi barang-barang yang dijual justru dari China.
Dia memahami bahwa era digital itu adalah eranya kolaborasi. Termasuk kolaborasi antara e-commerce dan pelaku UMKM. Namun dia punya standar yang ketat untuk menjalin kerja sama dengan platform toko online.
Hal itu dia sampaikan dalam acara Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau yang disiarkan di saluran YouTube Jasa Keuangan, Selasa (28/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi ketika saya melakukan MoU dengan beberapa e-commerce ini saya punya satu kondisi, satu hal yang harus wajib mereka lakukan, yaitu saya nggak pengin ketika saya sudah MoU dengan mereka saya nggak pengin di platform mereka ada batik dari China, baju koko dari China, sajadah dari China, tasbih dari China atau barang-barang lain yang mungkin lebih murah yang asalnya dari China," katanya dikutip detikcom.
Gibran menegaskan sikapnya tersebut bukan berarti dia anti terhadap produk dari China. Yang dia inginkan agar pelaku UMKM tidak hanya menjadi reseller.
"Saya bukannya anti produk China, tapi saya tidak pengin UMKM yang ada di kota Solo ini hanya menjadi reseller. Jadi mereka harus jadi produsen, harus benar-benar menghasilkan produknya mereka sendiri dan benar-benar kita dampingi dari a sampai z," tegasnya.
Meskipun barang-barang yang dihasilkan UMKM masih buatan tangan (handmade) dan pengendalian mutu (quality control) masih rendah, itu menurutnya menjadi tugas bersama untuk memberikan pendampingan kepada mereka.
"Barang-barangnya masih handmade, masih mungkin quality control-nya masih jelek, tapi ini tugas kita untuk mendampingi mereka dari a sampai z, dan ini sekarang progresnya luar biasa sekali" tambah Gibran.
Baca juga: Promosikan UMKM, OOTD Gibran Serba Lokal! |
Tonton juga Video: Vaksinasi Anak Digelar di Solo, Gibran Beri Hadiah Sepeda