Cabai Rawit-Minyak Goreng Bikin Inflasi Cetak Rekor

Cabai Rawit-Minyak Goreng Bikin Inflasi Cetak Rekor

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 03 Jan 2022 18:00 WIB
Harga cabai rawit di berbagai wilayah termasuk Jakarta tengah jadi sorotan. Pasalnya harganya naik salah satunya akibat cuaca buruk yang melanda Tanah Air.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Desember 2021 mencapai 0,57%. Secara tahunan, inflasi sepanjang 2021 mencapai 1,87%.

Ada catatan tersendiri pada inflasi Desember ini, di mana inflasi ini merupakan rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir.

"Kalau secara month to month inflasi Desember tercatat sebagai inflasi tertinggi selama 2 tahun terakhir," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (3/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat sepanjang 2021 atau dari awal tahun hingga Desember (year on year), inflasi Desember 2021 juga yang tertinggi.

BPS sendiri melakukan pemantauan di 90 kota. Terdapat 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami inflasi.

ADVERTISEMENT

"Terkait inflasi bulan Desember 2021. Perkembangan harga dari berbagai komoditas Desember 2021 secara umum menunjukkan kenaikannya," ucapnya.

BPS mencatat inflasi tertinggi terjadi di Jayapura dengan inflasi 1,91%. Sementara terendahnya di Pekanbaru sebesar 0,07%.

"Sementara yang mengalami deflasi hanya 2 kota yaitu tertinggi Dumai, Dumai deflasi 0,13% dan terendah di Bukit Tinggi 0,04%," tambahnya.

Baca di halaman berikutnya untuk mengetahui biang kerok inflasi Desember 2021.

Margo Yuwono menjelaskan, berdasarkan kelompok pengeluaran, andil terbesar untuk inflasi Desember berasal dari kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Pada kelompok ini memberikan andil sebesar 0,41%.

"Kalau kita lihat makanan, minuman dan tembakau kalau kita lihat penyebab atau komoditas yang dominan pada kelompok ini, sehingga andilnya besar terhadap inflasi Desember. Pertama dari komoditas cabai rawit," tuturnya.

Untuk cabai rawit sendiri memberikan andil 0,11%. Kemudian diikuti minyak goreng yang andilnya sebesar 0,08% dan telur ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,05%

"Jadi makanan, minuman dan tembakau memberikan andil 0,41% terhadap inflasi Desember yang sebesar 0,57%," tambahnya.

Selain itu ada juga kelompok pengeluaran transportasi yang memberikan andil terhadap inflasi Desember 2021 sebesar 0,07%. Pada kelompok ini disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,06%.

Sedangkan berdasarkan komponennya yang memberikan andil terbesar pada inflasi Desember 2021 adalah karena komponen harga bergejolak yang memberikan andil paling besar yaitu sebesar 0,38%.

"Kemudian kalau kita lihat komoditasnya pada harga bergejolak tadi ini disebabkan karena naiknya harga-harga pada cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, kemudian daging ayam ras, dan cabai merah," tuturnya.


Hide Ads