Harga Minyak Goreng di Purbalingga Melambung, Pemda Gelar Operasi Pasar

Pemerintah Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng. Kegiatan dilakukan hari ini pada 4 Kecamatan miskin di daerah itu sebagai upaya menyikapi naiknya harga komoditas minyak goreng yang terus melambung.

"Operasi Pasar dilaksanakan di empat kecamatan masing-masing Bukateja, Kejobong, Karanganyar dan Kutasari. Menyasar desa yang tingkat kemiskinan di masing-masing desa tinggi atau desa merah," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Rabu (5/1/2022)

Menurut Tiwi saat ini harga minyak goreng di daerahnya mengalami kenaikan cukup tinggi. Padahal menurutnya, minyak goreng menjadi kebutuhan pokok masyarakat sehingga dampaknya akan sangat dirasakan masyarakat, terutama masyarakat menengah dan bawah.

"Pemerintah harus hadir dan berperan agar harga minyak bisa stabil. Intervensi dan operasi minyak harapannya bisa menstabilkan harga. Kebijakan itu diambil karena saat ini harga minyak goreng naik hingga Rp 20 ribu/liternya," ucapnya.

Sasaran operasi pasar menurutnya mencakup 20 desa pada empat kecamatan dengan 1711 Kepala Keluarga (KK).

Sementara Kepala Disperindag Purbalingga Johan Arifin menjelaskan sebanyak 3.422 liter minyak goreng nantinya akan dijual dengan harga Rp 14.000/liter kepada 1.711 KK.

"Alokasi kecamatan Bukateja sebanyak 1.026 liter untuk 513 KK. Sedangkan di Kecamatan Karanganyar 988 liter untuk 494 KK, Kecamatan Kutasari sebanyak 540 liter untuk 270 KK dan Kecamatan Kejobong sebanyak 868 liter untuk 434 KK," kata Johan Arifin

Menurutnya operasi pasar merupakan kerjasama Disperindag Purbalingga dengan Disperindag Pemprov Jateng. Selain telah bekerjasama dengan Dinperindag Jateng, pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan Perum Bulog Subdrive Banyumas dan Purbalingga.

"Komunikasi yang sedang kami upayakan sebagai langkah untuk membuka kemungkinan penyelenggaraan Operasi Pasar di beberapa lokasi lainnya," pungkasnya