Salah satu orang terkaya di dunia sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates mengungkapkan dirinya pernah mendonasikan uangnya ke industri vaksin, dan mendapat manfaat ekonomi hingga 20 kali lipat.
Dalam sebuah wawancara pada 2019 silam, Bill Gates bercerita yayasannya, Bill and Melinda Gates Foundation, mendonasikan US$ 10 miliar atau setara Rp 143 triliun ke berbagai produsen vaksinasi. Dari donasi tersebut, ia mengatakan manfaat ekonomi yang dirasakan mencapai US$ 200 miliar atau setara Rp 2.864 triliun (kurs Rp 14.321).
Produsen vaksin yang dimaksud, yakni Global Alliance for Vaccines and Immunization, Global Fund to Fight AIDS, serta Tuberculosis and Malaria, the Global Polio Eradication Initiative.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami merasa ada pengembalian 20 banding 1 menghasilkan US$ 200 miliar atau setara Rp 2.864 triliun selama 20 tahun atau lebih itu," kata Gates kepada pada acara Squawk Box, dikutip dari CNBC, Selasa (18/1/2022).
Bill Gates mengklaim apa yang dilakukannya itu juga membantu anak-anak memenuhi nutrisi dan mencegah penyakit.
"Membantu anak-anak kecil, mendapatkan nutrisi yang tepat, berkontribusi pada negara mereka yang memiliki pengembalian yang melampaui pengembalian finansial biasa," ucapnya.
Melihat hal tersebut, Bill Gates memang menjadi sorotan juga selama pandemi. Ia melalui yayasannya menjadi pihak yang aktif menyuntikkan dana untuk penanganan COVID-19, termasuk vaksinasi.
Pada awal akan diadakan vaksinasi, yayasan Gates mengambil langkah untuk menggelontorkan dana kepada perusahaan farmasi CureVac. Mengutip dari The Nation dana yang diinvestasikan Gates sebanyak US$ 40 juta atau setara Rp 572 miliar.
Lanjut ke halaman berikutnya soal Bill Gates.