Sentra Sepatu Cibaduyut Butuh Suntikan Dana Rp 150 Miliar

Sentra Sepatu Cibaduyut Butuh Suntikan Dana Rp 150 Miliar

- detikFinance
Senin, 08 Mei 2006 15:31 WIB
Jakarta - Sentra industri sepatu Cibaduyut, Bandung, butuh suntikan dana Rp 150 miliar. Dana itu revitalisasi industri dan mengembalikan kejayaan Cibaduyut sebagai pusat pembuatan sepatu terbesar di Indonesia.Tambahan investasi itu untuk meningkatkan kapasitas produksi, mutu dan kualitas sepatu yang dibuat. Demikian diungkapkan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian (Depeprin), Sakri Widhiyanto, saat ditemui diruang kerjanya di Gedung Depperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta (8/5/2006).Sakri memaparkan, saat ini industri sepatu Cibaduyut masih banyak yang memakai cara tradisional dengan menggunakan tangan. Kualitasnya pun terkadang masih kurang baik. Hal ini akibat, para pengusaha sepatu itu kekurangan modal. Pengusaha sepatu Cibaduyut juga kurang menyadari pentingnya brand image, karena keterbatasan tenaga ahli dalam pembuatan sepatu berkualitas. "Dengan investasi itu kapasitas produksi bisa menjadi 10 juta pasang per tahunnya," kata Sakri. Seiring dengan peningkatan kualitas, ungkap Sakri, maka konsekuensinya harga jual sepatu di Cibaduyut juga akan meningkat. Pasar sepatu Cibaduyut sebagian besar masih untuk pasar domestik."Misalnya dari harga Rp 80 ribu bisa jadi Rp 300.000 dengan kualitas yang lebih baik pula," tegas Sakri.Di sentra industri sepatu Cibaduyut, saat ini terdapat 845 unit usaha sepatu dengan tenaga kerja 3.556 orang. Terdapat juga 3 unit usaha peralatan, 15 unit sablon, 5 unit usaha sol karet, 152 unit show room, 45 unit pusat perdagangan dan 38 unit toko bahan baku."Kita optimistis sebagian besar dari 845 unit usaha itu akan mendapatkan pinjaman dari PNM," tutur Sakri. Saat ini, tambah Sakri, Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyediakan dana sebesar Rp 50 Juta per unit usaha sebagai tambahan modal kerja.Produksi sepatu Cibaduyut tahun 2005 meningkat 32 persen dibanding tahun 2004 yang sebesar 3.049.344. Namun jumlah ini tidak berbanding lurus dengan pencapaian ekspor pada tahun 2005 sebesar US$ 28,481 juta atau turun 23 persen dari tahun sebelumnya US$ 37,403 juta.Tahun 2005 kapasitas produksi sepatu di Cibaduyut sebesar 4.046.700 pasang per tahun dengan nilai investasi Rp 23,7 miliar.Cibaduyut juga kehilangan konsumen akibat lokasi yang tidak lagi strategis dan menarik. Melihat kondisi ini, ungkap Sakri, pemerintah akan mengusahakan perbaikan lokasi produksi untuk menarik kembali minat pembeli. (ir/)

Hide Ads