Sandiaga Kasih Pesan Khusus ke Pengusaha, Apa Itu?

Sandiaga Kasih Pesan Khusus ke Pengusaha, Apa Itu?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 27 Jan 2022 18:15 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno
Sandiaga/Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Pemerintah saat ini sedang mendorong perekonomian yang bisa meningkatkan kelestarian lingkungan hidup. Karena itu pengusaha juga diharapkan bisa mengembangkan ekosistem bisnis yang rendah emisi karbon untuk mengatasi berbagai krisis energi akibat perubahan iklim global.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan hal ini juga harus dimulai dari sumber daya manusia (SDM) yang bisa berkontribusi kepada lingkungan dengan menciptakan bisnis yang bisa menjaga kualitas.

"SDM yang dihasilkan oleh kampus IPMI diharapkan bisa berkontribusi untuk lingkungan dan menjaga kualitas agar berkelanjutan dari planet, people dan prosperity," katanya, ditulis Kamis (27/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga menambahkan, ekosistem bisnis di sektor pariwisata Indonesia, yang nilainya triliunan dolar Amerika Serikat, telah menyumbang 8 persen emisi karbon dunia. Roda perekonomian itu berasal dari penggunaan transportasi, baik jalur darat, laut, maupun udara.

Pemerintah berkomitmen mewujudkan pariwisata ramah lingkungan melalui pengawalan program Carbon Footprint Calculator dan Offsetting (CFCO). "Maka dari itu, lulusan IPMI dapat berkontribusi pada masa depan bangsa dan mendukung keberlangsungan ekonomi berkelanjutan yang sesuai dengan tren pariwisata yakni personalized, customized, localize, dan smallers impact," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ekonom Senior Prof. Emil Salim, M.A., Ph.D. yang juga menghadiri 47th Graduation 2022 IPMI International Business School menambahkan, lulusan IPMI bisa menjadi pemegang kunci inovasi pengembangan ekonomi hijau yang mampu mencegah dampak pemanasan global.

Pasalnya, jika model bisnis tidak menerapkan ekonomi hijau, maka akan sulit bagi Indonesia untuk lepas dari perangkap negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

"Pemerintah sedang menyiapkan potensi-potensi terbaik bangsa untuk menuju Indonesia Emas 2045 melalui ekonomi hijau dan rendah karbon. Jadi, masih ada waktu 23 tahun bagi kalian untuk membangun bangsa ini menjadi negara maju," ucap Mantan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup itu.

Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah III DKI Jakarta, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, sebagai kampus yang melahirkan SDM di sektor bisnis, IPMI harus lebih fleksibel menghadapi perubahan besar yang terjadi di dunia seperti disrupsi teknologi, iklim global, demografi, sosial ekonomi, pasar tenaga kerja, termasuk perubahan lingkungan akibat pandemi Covid-19.

"Kampus menjadi tempat membangun SDM yang unggul dengan trend masa depan, dimana cara kerja kita di masa depan akan jauh lebih berbeda dengan yang kita alami saat ini.Ketika persaingan ekonomi global semakin ketat, pendidikan menjadi penting yang berkaitan erat dengan perekonomian bangsa," ujarnya.

Adapun Rektor Sekolah Tinggi Manajemen IPMI, Prof. Ir. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc., Ph.D, mengatakan, pada hari ini IPMI melaksanakan wisuda terhadap 60 mahasiswa yang terdiri dari 19 sarjana strata dua (S2) dan 41 sarjana strata satu (S1). Acara wisuda kali ini merupakan yang ke-47 sejak IPMI berdiri pada tahun 1984.

"Ini adalah kali kedua IPMI meluluskan mahasiswa di era pandemi yang menyesuaikan peraturan pemerintah dengan mengedepankan protokol kesehatan," jelasnya.

Prof Aman menambahkan saat ini IPMI telah mengembangkan program studi Professional Bachelor of Business Administration (Pro BBA - Kelas Profesional) yang diperuntukkan bagi para profesional korporat, pelaku bisnis & kewirausahaan, serta praktisi Start-Up; yang bercita-cita untuk meningkatkan kapasitas dan wawasan dirinya melalui program kesarjanaan yang adaptif terhadap kesibukan jam kerja mereka. Selain itu, IPMI juga mendirikan sebuah inkubator dan akselerator Start-Up bernama InnoLab, yang bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia dalam bentuk Investment Gallery.


Hide Ads