Pemerintah bakal melelang dua kapal perang Tentara Nasional Indonesia milik Angkatan Laut (TNI AL). Kondisi barang tersebut sudah rusak berat dan dinilai tidak efisien jika diperbaiki.
"Kedua kapal sudah dalam kondisi rusak berat, tidak aman dan tidak efisien sehingga penghapusan 2 kapal KRI tidak mengganggu tugas TNI AL. Sesuai UU 1/2004 dan Pasal 55 ayat (1) PP 27/2014 jo PP 28/2020 maka pemindahtanganan/penjualan memerlukan persetujuan DPR," kata Sri Mulyani dalam unggahannya di Instagram, Jumat (28/1/2022).
Kapal yang akan dilelang yaitu kapal eks KRI Teluk Mandar-514 dan kapal KRI Teluk Penyu-513 yang dibeli pada tahun 1979. Dua kapal saat itu dibeli senilai Rp 243 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KRI Teluk Mandar-514 dengan nilai perolehan Rp 121.897.258.397. KRI Teluk Penyu-513 nilai perolehan Rp 121.034.333.397," sebut Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut APBN terus mendukung modernisasi dan pembaharuan peralatan militer TNI melalui anggaran Kementerian Pertahanan yang terus meningkat dan mendapat prioritas tinggi. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2010, anggaran fungsi pertahanan hanya sebesar Rp 17,08 triliun, meningkat jadi Rp 117,96 triliun di 2020.
DPR RI sudah setuju untuk dilakukan penghapusan terhadap dua kapal TNI tersebut. Selanjutnya Kementerian Pertahanan akan mengajukan lelang ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) untuk ditentukan nilai penjualan dari barang tersebut.
"Uangnya nanti masuk ke kas negara, nggak untuk beli lagi, ya nggak cukup lah paling berapa miliar sisanya. Jadi masuk semua ke kas negara, dikumpulkan, baru nanti dianggarkan untuk beli apa," kata Direktur Barang Milik Negara (BMN) DJKN Kemenkeu, Encep Sudarwan dalam bincang bareng DJKN.
"Boleh dicek nanti di lelang.go.id mengenai berapa harganya, kapan dilelangnya, berapa uang jaminannya, berapa nilai limitnya, semua terbuka dan biasanya seru karena selalu ada orang yang memang spesifikasinya di bidang itu. Mungkin mau dibongkar, diambil besinya atau apa," tambahnya.
(aid/ara)