Minyak Goreng 3 Hari Lagi Harganya Turun Jadi Rp 11.500/Liter, Siap-siap!

Minyak Goreng 3 Hari Lagi Harganya Turun Jadi Rp 11.500/Liter, Siap-siap!

Iffa Naila Safira - detikFinance
Jumat, 28 Jan 2022 20:00 WIB
Warga Tangerang Selatan mengantre panjang demi mendapatkan minyak goreng dengan harga murah. Lewat operasi pasar, minyak goreng dijual Rp 14 ribu per liter.
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Minyak goreng harganya turun lagi jadi Rp 11.500/liter. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengatakan harga minyak goreng ini mulai diberlakukan per 1 Februari 2022.

Lengkapnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah jadi Rp 11.500/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500/liter, dan minyak goreng premium Rp 14.000/liter. Harga-harga ini sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sehingga tidak perlu takut jika harga akan berubah.

"Seluruh harga sudah termasuk PPN di dalamnya," kata Lutfi dalam konferensi pers, Kamis (27/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lutfi juga menambahkan, agar masyarakat tidak perlu takut kehabisan dalam membeli minyak goreng. Ia menjamin ketersediaan stok minyak akan cukup.

"Kami kembali mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam membeli dan tidak melakukan panic buying. Pemerintah menjamin stok minyak goreng tetap tersedia dengan harga terjangkau," lanjutnya dalam konferensi pers.

ADVERTISEMENT

Minyak goreng dengan HET Rp 14.000/liter sebelumnya membuat stok kosong dimana-mana. Ini imbas dari pembeli yang langsung memborong begitu stok tersedia. Sehingga, minyak goreng sudah didapatkan meski list barang selalu datang setiap hari.

"Kemarin itu minyak datang 100 karton, cuma ya gitu sehari langsung habis. Hari ini minyak tidak ada di list barang datang," kata salah satu karyawan Indomaret kepada detikcom, Selasa (25/1/2022).

Menurut beberapa pengakuan karyawan, hal ini bisa terjadi karena adanya masyarakat yang suka memborong sambil membawa keluarganya. Mengatasi fenomena ini, Bareskrim Polri melalui Satgas Pangan meminta agar masyarakat yang menemukan dugaan penimbunan untuk melapor kepada polisi setempat.

"Tidak ada kekosongan stok, antrean panjang, aksi borong, dan dugaan penimbunan. Bila masyarakat menemukan adanya keadaan dan/atau dugaan pelanggaran tersebut, agar dilaporkan kepada kami," ujar Wakasatgas Pangan Brigjen Whisnu Hermawan saat dimintai konfirmasi, Selasa (25/1/2022).

(fdl/fdl)

Hide Ads