Toto kini sukses menjadi pengusaha di bidang teknologi. Dulunya Toto kuliah di RWTH Aachen University Jerman mengambil jurusan Teknik Elektro dan Magister Teknik Informatika.
Akhirnya dia kembali ke Indonesia karena ibunya sakit. Namun ketika dia di Indonesia, dirinya justru bingung mencari kerja.
Saat itu tahun 1981, di Indonesia belum ada perusahaan yang mencari programmer. "Sangat sulit tahun 1981-1982. Cari kerja programmer di perusahaan yang punya komputer, yang butuh programmer hampir nggak ada," kata dia.
Hingga akhirnya, sempat bekerja di salah satu perusahaan di Indonesia. Kemudian, berkecimpung juga dalam proyek dengan rekan kuliahnya kala di Jerman. Proyek pertama Toto membuat software yang memfasilitasi pembelian kredit untuk nelayan.
"Dari pekerjaan pertama, ada teman saya dari lulusan dari Jerman lebih senior ajak saya membuat perusahaan software lalu membuat software untuk perusahaan-perusahaan. Waktu itu ada proyek membuat software memfasilitasi pembelian kredit untuk nelayan," jelasnya.
Baca juga: Orang Terkaya RI Main Kripto Juga Nggak Ya? |
Sepanjang karirnya, Toto mengaku tidak terbesit ingin menjadi pengusaha. Setelah bekerja dengan orang lain. Toto sempat bekerja untuk perusahaan salah satu keluarganya di Bank Bali.
"Sampai tahun 83 saya dibujuki untuk membantu perusahaan keluarga itu paman saya kebetulan pemilik Bank Bali, jadi setelah diiming-iming mau dibeliin komputer gede ok juga gitu. Akhirnya saya masuk," tambahnya.
Setelah enam tahun bekerja di Bank Bali, Toto memutuskan untuk keluar dan membuat perusahaan sendiri yakni Sigma Cipta Caraka pada 1989. Tak sendiri, perusahaan dibangun oleh beberapa rekannya juga.
Hingga akhirnya, sempat bekerja di salah satu perusahaan di Indonesia. Kemudian, berkecimpung juga dalam proyek dengan rekan kuliahnya kala di Jerman. Proyek pertama Toto membuat software yang memfasilitasi pembelian kredit untuk nelayan.
"Dari pekerjaan pertama, ada teman saya dari lulusan dari Jerman lebih senior ajak saya membuat perusahaan software lalu membuat software untuk perusahaan-perusahaan. Waktu itu ada proyek membuat software memfasilitasi pembelian kredit untuk nelayan," jelasnya.
Sepanjang karirnya, Toto mengaku tidak terbesit ingin menjadi pengusaha. Setelah bekerja dengan orang lain. Toto sempat bekerja untuk perusahaan salah satu keluarganya di Bank Bali.
"Sampai tahun 83 saya dibujuki untuk membantu perusahaan keluarga itu paman saya kebetulan pemilik Bank Bali, jadi setelah diiming-iming mau dibeliin komputer gede ok juga gitu. Akhirnya saya masuk," tambahnya.
Setelah enam tahun bekerja di Bank Bali, Toto memutuskan untuk keluar dan membuat perusahaan sendiri yakni Sigma Cipta Caraka pada 1989. Tak sendiri, perusahaan dibangun oleh beberapa rekannya juga.
(kil/eds)