Barangnya Langka, Suplai Minyak Goreng Murah di Pasar 'Gaib'

Barangnya Langka, Suplai Minyak Goreng Murah di Pasar 'Gaib'

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 09 Feb 2022 10:44 WIB
Ilustrasi minyak goreng
Ilustrasi/Foto: Chuk S Widharsa
Jakarta -

Pedagang pasar mengatakan kesulitan mendapatkan pasokan minyak goreng murah sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Mereka mengaku masih mendapatkan minyak goreng dengan harga lama.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), Sudaryono mengatakan kondisi saat ini pedagang di pasar kesulitan mendapatkan akses minyak goreng murah yang dijanjikan pemerintah.

"Minyak goreng yang terlanjur dibeli oleh pedagang pasar dengan harga mahal itu pedagang mengalami kesulitan untuk mengembalikan atau return. Ketiga terjadi semacam kelangkaan di masyarakat," jelasnya kepada detikcom, Rabu (9/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kenyataannya di lapangan, bukan berarti kami mengecilkan upaya yang dilakukan pemerintah dengan ini Kementerian Perdagangan dalam mengimplementasikan program ini, tetapi ini kenyataannya di lapangan saat ini," tambahnya.

Sudaryono juga mengaku tidak diberikan informasi atau dilibatkan dalam program minyak goreng murah ini. Oleh sebab itu, pihaknya kesulitan memberikan informasi kepada pedagang pasar.

ADVERTISEMENT

"Kalaupun tidak dilibatkan nggak apa-apa, tetapi paling tidak jadikan asosiasi ini sebagai corong strategi pemerintah bagaimana. Sehingga kami bisa menjelaskan kepada pedagang pasar," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri juga mengatakan hal yang serupa. Baru-baru ini pedagang masih membeli minyak goreng dengan harga yang mahal.

"Dari distributor atau pabriknya nggak ada stok baru dengan harga baru. Sekarang kalau dibilang HET Rp 14.000 per liter, kalau nggak ada barangnya, kami masih pakai barang yang lama," ucapnya.

Mansuri juga mengatakan, pihaknya tidak diberikan informasi mengenai berapa stok yang akan digelontorkan ke pasar.

"Dari dulu dengan kami bersama ritel, stakeholder dibicarakan bersama sama, ini tidak nggak ada komunikasi. Tidak ada komunikasi sehingga kami tidak tahu berapa sih stoknya, berapa sih jumlahnya. Distribusinya bagaimana sih? Ini kami blank," tutupnya.

(eds/eds)

Hide Ads