Bikin Tajir Melintir, Ini Hadiah yang Diterima Peraih Medali Olimpiade Beijing

Bikin Tajir Melintir, Ini Hadiah yang Diterima Peraih Medali Olimpiade Beijing

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Rabu, 16 Feb 2022 09:27 WIB
Zhu Yi, of China, falls in the womens short program team figure skating competition at the 2022 Winter Olympics, Sunday, Feb. 6, 2022, in Beijing. (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Jakarta -

Olimpiade Musim Dingin 2022 sedang berlangsung di Beijing. Sudah lebih dari 200 medali telah diberikan kepada para atlet dari seluruh dunia.

Bagi para atlet, mencapai podium adalah kebanggaan. Hal itu juga berarti membawa pulang bonus uang tunai dan membuka pintu untuk mendapatkan sponsor bernilai jutaan dolar.

Terkait hadiah uang Komite Olimpiade Internasional tidak membayar hadiah uang kepada peraih medali, tetapi banyak negara dari masing-masing atlet menawarkan hadiah uang kepada para atletnya untuk jumlah medali yang mereka menangkan, baik di Olimpiade Musim Panas atau Olimpiade Musim Dingin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir laporan CNBC, Rabu (16/02/2022), berikut adalah hadiah yang diterima atlet yang meraih medali olimpiade dari negaranya:

Data menunjukkan Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat (AS) memberi penghargaan kepada atletnya US$ 37.500 atau setara Rp 535,27 juta (kurs Rp 14.274) untuk setiap medali emas yang dimenangkan, Rp 321,16 juta untuk perak, dan Rp 214,11 juta untuk perunggu. Sebagian besar hadiah uang tidak dikenakan pajak kecuali atlet melaporkan pendapatan kotor yang melebihi Rp 14,27 miliar.

ADVERTISEMENT

Atlet AS juga menerima bentuk dukungan lain seperti asuransi kesehatan, akses ke fasilitas medis tingkat atas, dan bantuan biaya kuliah.

AS mengirim lebih dari 200 atlet untuk bertanding di Beijing. Tim USA sejauh ini telah mengantongi tujuh medali emas, enam perak dan tiga perunggu.

Pada pertandingan musim panas 2021, atlet Amerika membawa pulang 39 emas, 41 perak, dan 33 perunggu mengumpulkan penghitungan medali tertinggi oleh negara mana pun yang diselenggarkan di Tokyo ketika itu.

Beberapa negara memberikan insentif moneter yang jauh lebih tinggi bagi atlet mereka untuk yang mencapai di podium. Para ahli mengatakan upaya itu dilakukan untuk mengembangkan budaya olahraga nasional.

Singapura, misalnya, memberi penghargaan kepada peraih medali emasnya hampir 20 kali lebih banyak daripada AS.

Pemain yang meraih medali emas individu pertama mereka akan menerima Rp 10,52 miliar. Uang hadiah dikenakan pajak dan pemenang diharuskan mengembalikan sebagiannya ke asosiasi olahraga nasional mereka untuk pelatihan dan pengembangan di masa mendatang.

Sementara, di Kazakhstan membayar atlet mereka sekitar Rp 3,57 miliar untuk medali emas, Italia memberikan sekitar Rp 3,04 miliar, Filipina sekitar Rp 2,85 miliar sementara Malaysia juga menawarkan hadiah besar dan kuat untuk para atletnya.

Ketika pelempar lembing India, Neeraj Chopra mengamankan emas di Tokyo tahun lalu, beberapa politisi dan merek perusahaan dilaporkan mengumumkan hadiah uang jutaan rupee untuk atlet tersebut.

Selain bonus medali, pemenang di negara-negara ini juga ditawarkan kompensasi lain. Misalnya ketika atlet angkat besi Filipina Hidilyn Diaz memenangkan emas Olimpiade pertama negara itu tahun lalu, dia dilaporkan ditawari dua rumah dan penerbangan gratis seumur hidup.

Untuk memulainya, meraih tempat di tim Olimpiade bukanlah hal yang mudah dan para atlet mendedikasikan sebagian besar waktu mereka untuk berlatih demi pertandingan.

Olahragawan dari negara-negara yang lebih besar dan lebih kompetitif menerima tunjangan atau hibah pelatihan dari asosiasi olahraga nasional mereka. Sementara yang lain perlu bekerja sendiri atau mencari sumber lain untuk membiayai keikutsertaan Olimpiade.




(zlf/zlf)

Hide Ads