Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) akan melakukan operasi pasar dengan menyalurkan 2,75 juta liter minyak goreng. Hal itu dilakukan karena harga eceran minyak goreng di pasar tradisional masih tinggi.
PTPN III melalui anak melalui anak-anak perusahaannya pada Februari ini kembali menggelar operasi pasar minyak goreng di wilayah Sumatera Utara. Ini merupakan salah satu langkah awal dalam melakukan operasi pasar.
"Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan resmi, Rabu (16/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PTPN Group berkomitmen untuk mendukung program pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menetapkan kebijakan Domestic Price Obligation (DPO) minyak sawit untuk menjaga harga minyak goreng khusus dalam negeri agar tidak mengikuti tren harga global yang sedang meningkat. Minyak goreng premium dijual dengan harga Rp 14.000/liter, minyak kemasan sederhana Rp 13.500/liter dan minyak goreng curah Rp 11.500/liter.
Sebagai tahap awal, PTPN Group melakukan operasi pasar minyak goreng di wilayah Sumatera Utara, khususnya di pasar dan di wilayah sekitar kebun/unit milik PTPN II, III dan IV.
"Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar, agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau," kata Mohammad Abdul Ghani.
Wilayah Sumatera Utara menjadi fokus operasi pasar minyak goreng, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha holding yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.
Sebelumnya PTPN Group melakukan operasi pasar murah, yang pada saat itu dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir di wilayah Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang dan Lampung sebanyak total 59.413 liter minyak goreng.
Secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, mulai Selasa (15/2) yakni dimulai dari PTPN II sebanyak 9.600 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000/liter dan 7 ton gula pasir dengan harga Rp 12.000/kg, PTPN IV sebanyak 6.000 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp. 14.000/liter. Pada Rabu (16/2) PTPN III melakukan operasi pasar minyak goreng sebanyak 1.000 liter dengan harga Rp 14.000/liter. Selanjutnya PTPN II, III dan IV akan melakukan operasi pasar lanjutan dengan lokasi yang berbeda-beda.
PTPN Group berencana pada tahap I ini akan menjual sebanyak 100 ribu liter minyak goreng.
(acd/zlf)