Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan tiga negara Afrika yang pendapatannya sedikit, tapi utang bejibun. Negara mana saja?
"Sangat spesifik ada tiga negara memang dalam proses negosiasi kondisi utang mereka yang sudah tidak sustainable yaitu Chad, Zambia, dan Etiopia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (18/2/2022).
Dalam presidensi G20 ini kondisi ketiga negara tersebut dibahas, Sri Mulyani mengakui dalam pembahasannya cukup pelik dan rumit.
"Kami dalam mengelola atau memimpin sidang ini tentu harus mendengar semua pihak, terutama negara tersebut karena ini menyangkut reputasi dan kredibilitas G20," ucapnya.
Untuk itu, Indonesia kali ini berperan dalam menjembatani untuk membantu negara-negara yang memiliki situasi yang tidak mudah. Sri Mulyani meyakini kreditur dari ketiga negara tersebut memiliki mekanisme tersendiri dalam proses penyelesaian utang.
"Kondisi utang negara-negara ini pasti banyak kreditor yang merupakan anggota G20. Ini letaknya Indonesia menjembatani di dalam Presidensi G20 negara-negara itu harus segera dibantu dan oleh karena itu kita terus menjembatani terutama kepada kreditur dari ketiga negara ini," jelasnya.
Apalagi dalam G20 disebutkan oleh Sri Mulyani telah disepakati mengenai kerangka bersama untuk mengatasi kesulitan utang suatu negara. Kerangka itu merupakan membantu jeda bagi negara yang mengalami kesulitan pembayaran utangnya.
"Ini semua sedang terus menjadi pembahasan yang cukup pelik dan rumit. Namun, untuk menyangkut nasib negara-negara tadi low income country tetapi punya utang yang cukup besar ," imbuhnya.
Saksikan juga: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang