Persediaan minyak goreng yang terus menerus kosong masih sering terlihat di beberapa toko ritel. Beberapa alasan diketahui kenapa minyak goreng selalu kosong, salah satunya adalah imbas dari aksi borong masyarakat.
Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) H. Solihin, juga mengatakan bahwa sekarang ini dari pantauan toko ritel, aksi borong atau panic buying masyarakat terhadap minyak goreng dengan harga Rp 14.000/liter masih terjadi.
"Kalau sekarang ini, dari penglihatan kita masih terjadi panic buying. Karena supply-nya memang sangat terbatas, terus konsumen juga berlomba ya istilahnya, untuk mendapatkan produk yang katakanlah harganya sesuai dengan ketentuan dari Kementerian," kata Solihin saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Solihin juga menambahkan bahwa persediaan minyak goreng ini masih terbatas. Ditambah lagi dengan antusias warga yang sangat besar membuat stok minyak goreng jadi semakin sulit didapatkan.
"Sisi lain, barang yang disuplai dari toko tersebut sangat terbatas. Kesannya kan malah terjadi kekosongan," imbuhnya.
Selanjutnya, keterbatasan suplai di toko ritel yang masih terjadi juga akibat dari jumlah barang yang dipesan dengan barang yang datang tidak sesuai.
"Gini, misal Anda pesan 10 ribu contoh ya. Yang datang tuh cuma 1.500 gitu aja. Rata-rata antara 7-15%. Yang dipesan sekian, yang datangnya hanya 15%. Gitu," jelas Solihin.
Simak juga Video: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang