Sedih Banget! RI Ternyata Ketergantungan Kedelai Impor

Sedih Banget! RI Ternyata Ketergantungan Kedelai Impor

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 20 Feb 2022 19:30 WIB
Harga kedelai terus meroket beberapa hari ini. Hal ini membuat para perajin tahu dan tempe menjerit karena beratnya ongkos produksi.
Ilustrasi Kedelai di Pabrik Tempe (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Tingginya harga kedelai membuat perajin tahu tempe menjerit. Sebab, tingginya harga kedelai membuat biaya produksi semakin tinggi.

Sayangnya, tingginya harga kedelai ini sulit dihindari. Lantaran, Indonesia tergantung pada kedelai impor.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menjelaskan, kebutuhan kedelai di tanah air 3 juta ton per tahun. Sementara, produksi dalam negeri hanya 20%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya lihat dari data, kebutuhan kita 3 juta ton itu hanya bisa dipasok 20% dari dalam negeri. Dan bahkan untuk tahun ini dari BKP menyatakan, BKP itu Badan Ketahanan Pangan di Kementerian Pertanian, produsi kita itu hanya 10%, jadi 90% nya impor," terangnya kepada detikcom, Minggu (20/2/2022).

Dengan tingginya angka impor, kata dia, membuat harga kedelai tidak bisa dikendalikan.

ADVERTISEMENT

"Jadi kedelai ini tergantung sepenuhnya pada produk impor yang harganya nggak bisa kita kendalikan," ujarnya.

Oke melanjutkan, Indonesia rata-rata mengimpor 2,6 juta ton kedelai. Sisanya, sekitar 400 ribu ton dipasok dari dalam negeri. Itu pun jika tidak terjadi penurunan produksi.

Oke menambahkan, kebanyakan petani sendiri menjadikan kedelai sebagai tanaman sela untuk memperbaiki unsur hara tanah.

"Kebanyakan para petani kedelai selain lahannya kecil, tanamannya juga tanaman sela, untuk memperbaiki unsur hara tanah, setelah nanam padi sekian lama, setelah nanam apa sekian lama, baru satu musimnya pakai kedelai," ujarnya.

"Jadi produksi kedelai ini nggak masif, kalau kita mau swasembada kedelai harus dibuat produksi yang bagus lah dengan mekanisasi dan sebagainya," ujarnya.

(acd/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads