Konsumen Pasar Bingung Tempe Langka: Kok Kita Nggak Swasembada Kedelai?

Konsumen Pasar Bingung Tempe Langka: Kok Kita Nggak Swasembada Kedelai?

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Senin, 21 Feb 2022 16:59 WIB
Di tengah seruan aksi mogok, perajin tempe di Kota Pekalongan lebih memilih tetap produksi, Senin (21/2/2022).
Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Jakarta -

Penjual tempe melakukan mogok jualan karena harga kedelai tinggi. Di pasar-pasar tempe sudah kosong.

Salah satu pengunjung Pasar Modern Bintaro, Tangerang Selatan, Amira mengaku heran Indonesia bisa harus mengimpor kedelai.

"Aku sih dengarnya kedelainya itu impor terus, aku mikir kenapa kita tidak swasembada saja tanam kedelai saja," ujarnya, kepada detikcom, Senin (21/02/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempe itu, menurutnya, adalah ciri khas Indonesia. Kebanggaan Indonesia.

"Tapi, tiba-tiba tempe langka. Heran kenapa impor padahal kita agrarianya luar biasa. Tempe kan warisan leluhur kita," katanya.

ADVERTISEMENT

Apabila harga tempe naik, itu akan menyusahkan pedagang dan konsumen.

Ia berharap pemerintah mendorong petani lokal. Walaupun ia tidak terlalu berharap pemerintah mampu berbuat lebih untuk kedelai dan tempe ini. Mengingat masalah minyak goreng juga belum selesai.

Sementara itu, pengunjung Pasar Ciputat, Akshan mengatakan tempe adalah makanan dasar orang Indonesia.

"Seenggaknya satu tempe ada tersedia. Mungkin ke telur gantinya," katanya.




(zlf/zlf)

Hide Ads