Penjual gorengan besok tidak akan menjajakan dagangannya karena penjual tahu dan tempe melakukan aksi mogok jualan hingga Rabu (23/02/2022).
Penjual gorengan di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Nandar memutuskan tidak berjualan dahulu mulai besok selama penjual tahu dan tempe tidak berjualan.
"Libur dulu, karena kebanyakan nyarinya tahu dan tempe. Kalau enggak ada tempe, tapi ada tahu masih lumayan. Dua-duanya itu enggak ada, kaya pincang. Walaupun ada risol, ada bakwan tetap saja," papar Nandar, kepada detikcom, Senin (21/02/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nandar hari ini masih berjualan tahu goreng stok kemarin, tapi untuk tempe sudah tidak ada.
Mengenai kemungkinan kenaikan harga tempe dan tahu naik setelah aksi mogok, Nandar mengatakan akan memilih mengecilkan ukuran jualannya dibanding menaikkan harga.
"Teman pernah naikkan harga gorengannya, enggak laku," ujarnya.
Senada dengan Nandar, penjual tahu krispi di kawasan yang sama, Fandi mengaku tidak berjualan esok hari karena aksi mogok yang berlangsung.
Dagangannya yang dijual hari ini merupakan stoknya yang kemarin.
"Mending enggak jualan, kurang laku kalau otak-otak doang. Tidur aja di rumah," katanya.
Ia mengeluhkan dagangan tahunya yang terus menurun. Sebelum pandemi Covid-19, ia bisa menjual tahu sebanyak 300 buah per hari, lalu turun jadi 100 buah per hari, tapi belakangan ini turun lagi jadi 100 buah untuk dua hari.
Simak Video "Video: BPOM Diminta Serius Tangani Pabrik Tahu Berbahan Bakar Sampah Plastik"
[Gambas:Video 20detik]