Buruh Desak Pemerintah Tekan Harga Kedelai: Urus Tahu-Tempe Saja Tidak Mampu

Buruh Desak Pemerintah Tekan Harga Kedelai: Urus Tahu-Tempe Saja Tidak Mampu

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 22 Feb 2022 14:46 WIB
Perajin tahu-tempe di Kampung Ngoto, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Senin (21/2/2022).
Ilustrasi/Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Jakarta -

Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyampaikan bahwa pihaknya mendukung para perajin tahu dan tempe yang mogok produksi. Hal itu menyikapi tingginya harga kedelai.

"Kami partai buruh mendukung perjuangan paguyuban perajin tempe tahu yang mendesak pemerintah agar turun tangan terkait harga kedelai yang melambung tinggi," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/2/2022).

Said menjelaskan dukungan itu sekaligus amanat kesepakatan para serikat buruh dalam organisasi partai buruh untuk memperjuangkan kedaulatan pangan dan reforma agraria tercipta di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah yang ke sekian kali kebutuhan kedelai untuk perajin tahu tempe kemudian harganya melambung tinggi. Seharusnya sudah dilakukan kedaulatan pangan yaitu petani kedelai diberi subsidi, diberi lahan, diberi penyembuhan-penyembuhan yang cukup agar hasil pertanian kedelainya mencukupi," tuturnya.

Pemerintah pun didesak untuk berhenti impor kedelai dan mendorong penanaman yang berasal dari dalam negeri. "Beri subsidi sementara ini hingga penanaman kedelai nanti bisa mandiri dan swasembada dalam bentuk subsidi harga kedelai sehingga perajin tahu tempe bisa kembali memproduksi tahu tempe," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, tahu tempe menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia. Sebagai negara agraris, sudah sewajarnya Indonesia bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri sendiri.

"Mengurus tahu tempe saja negara tidak mampu, rasanya malu. Mengurus tahu tempe saja tidak mampu rasanya malu sebagai negara agraris," bebernya.

(aid/ara)

Hide Ads