Sukseskan Presidensi G20, Airlangga Ajak Korsel Bangun Kemitraan Kuat

Sukseskan Presidensi G20, Airlangga Ajak Korsel Bangun Kemitraan Kuat

Muhamad Yoga Prastyo - detikFinance
Selasa, 22 Feb 2022 17:23 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Moon Sung Wook.
Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi (MOTIE) Korea Selatan Moon Sung Wook. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama tingkat menteri dalam Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) Indonesia-Korea Selatan.

Pertemuan ini digelar sekaligus dalam rangka mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan dalam bidang ekonomi dan sains. Selain itu, pertemuan ini juga membahas dan menyepakati kerja sama dalam berbagai bidang yang tercermin dalam empat Working Group yaitu investasi dan perdagangan, industri, energi dan sumber daya mineral, serta e-commerce.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga dan Moon menandatangani dan menyaksikan penandatanganan MoU Government to Government (G2G) sebagai bentuk deliverables pada pertemuan Tingkat Menteri JCEC yaitu MOU on Special Economic Zone yang ditandatangani oleh Menko Perekonomian dan MOTIE Korea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan tersebut juga menyepakati MOU regarding Cooperation on Pilot Projects of Charging System for E-Vehicle yang ditandatangani oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dengan Presiden Korea Institute for Advancement of Technology (KIAT).

Terkait Presidensi G20, Pemerintah Korsel pun disebut mendukung inisiatif Indonesia dan bersama-sama akan menyukseskan agenda-agenda G20 di tahun 2022 ini.

ADVERTISEMENT

"Presidensi Indonesia mendukung tema transisi energi untuk masuk dalam kelompok kerja perdagangan, investasi, dan industri. Saya berharap Pemerintah Korsel dapat mendukung hal ini," ucap Airlangga dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).

"Selanjutnya, karena G20, Indonesia juga ingin mengajak Pemerintah Korsel membangun kemitraan kuat di bidang perdagangan, investasi, industri, dan yang sekarang penting yaitu bidang digital atau e-commerce," sambungnya.

Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini tengah fokus dalam pemulihan ekonomi, terutama dalam transformasi ekonomi agar keluar dari middle income trap.

"Saya rasa Korsel sudah keluar dari middle income trap, dan kita bisa belajar dari mereka. Selain itu, saya juga mengapresiasi peran pemerintah dan perusahaan-perusahaan Korsel di Indonesia dalam membantu transformasi ekonomi negara ini," ucap Airlangga.

Lebih lanjut, pada kesempatan tersebut juga dilakukan pertemuan bisnis antara pengusaha Indonesia dan Korsel yang diorganisir oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Korcham. Pertemuan bisnis ini dilakukan sebagai implementasi riil dari hasil kerja sama yang dirumuskan dalam forum JCEC.

Adapun hasil kerja sama dalam forum JCEC di antaranya pembentukan Indonesia Business Cooperation Center, kerja sama pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik, kerja sama investasi bio-nano, kerja sama restorasi wilayah tambang di Indonesia, kerja sama industri kapal dengan kerumitan tinggi seperti kapal tanker dan kapal crane, dan pengembangan pusat transfer teknologi Machine Tools Technical Center di Institut Teknologi Bandung.

Sementara itu, Moon menyebut pihaknya selalu mempererat kerja sama dengan negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia. Menurutnya, kerja sama ini menjadi sesuatu yang spesial antar keduanya.

"Kerja sama dengan Indonesia adalah sesuatu yang spesial, yaitu sejak awal terjadinya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korsel pada 1973, kedua negara menjadi mitra kerja sama yang selalu mendampingi dalam berbagai proyek pembangunan ekonomi," jelas Menteri Moon.

Salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan yaitu adanya dukungan investasi dari Hyundai, Posco, Lotte Chemical dan LX Energy Solution di Indonesia. Tak hanya itu, kerja sama ini juga dilakukan dalam bentuk pengembangan start-up industri, industri semi-konduktor dan mobil listrik mini, akses produk buah terutama mangga masuk ke Korsel.

Adapun kerja sama lainnya yaitu kerja sama fasilitasi ekspor UMKM melalui e-commerce, pembentukan Indonesia - Korea Center of Excellence untuk kolaborasi start-up serta kerja sama sektor telemedicine, kerja sama proyek demonstrasi EV charging, sharing kebijakan pada pengembangan infrastruktur smart grid dan EV charging, pengembangan hydrogen dan pembangkit listrik hydropower, serta kerja sama pengembangan teknologi shale gas-CO2 EGR.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut juga dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae Sung, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dan para Ketua Working Group.


Hide Ads