Tempe Tahu Terancam Langka, Bisa Nggak Sih RI Tanam Kedelai Sendiri?

Tempe Tahu Terancam Langka, Bisa Nggak Sih RI Tanam Kedelai Sendiri?

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 23 Feb 2022 14:34 WIB
Perajin tahu dan tempe di Depok gelar aksi unjuk rasa imbas kenaikan harga kedelai. Tak hanya itu, mereka juga mogok produksi selama 3 hari.
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Makanan khas Indonesia, tempe dan tahu terancam langka di pasaran karena harga kedelai yang tinggi. Sementara impor kedelai Indonesia sangat tinggi karena memang suplai di dalam negeri yang tak cukup.

Lantas, apakah Indonesia tidak bisa menanam kedelai lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri?

Political Economic and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan mengatakan masalahnya Indonesia tidak memiliki teknologi se-canggih Amerika Serikat (AS) dan Brasil untuk memproduksi kedelai sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, harga kedelai bisa lebih tinggi dari impor jika Indonesia menanam kedelai sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Kalau nanam sendiri bisa kita lakukan, tetapi tidak akan kompetitif dan tetap kala (dengan impor). Kalau menanam sendiri tidak kompetitif harga di petani dan ke pengrajin akan lebih tinggi. Jadi dibandingkan harga sendiri dan luar negeri, jauh lebih murah luar negeri," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan ada dua solusi yang bisa dilakukan pemerintah. Pertama, karena harga kedelai internasional tidak bisa di apa-apakan maka terpak pengrajin tempe dan tahu harus tetap produksi.

Namun, solusi pertama itu akan menyebabkan harga tempe dan tahu di pasaran jadi mahal. "Apa masyarakat kita akan mengerti kalau tempe harga hari ini seribu naik ke Rp 1.200 besok Rp 1.500. Apa mereka mengerti? Kalau nggak mengerti nanti nggak laku," ucapnya.

Solusi kedua, ia menyarankan pemerintah memberikan subsidi ke produksi kedelai atau pengrajin tempe dan tahu.

"Itu aja. Kita ini tidak bisa menghindari sama sekali kalau harga komoditas internasional naik," imbuhnya.

Sebagai informasi, kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton. Sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya. Untuk mencukupi kebutuhan nasional, pemerintah kemudian melakukan impor.

Simak video 'Tetap Berproduksi, Perajin Tahu-Tempe di Jateng Naikan Harga':

[Gambas:Video 20detik]



(dna/dna)

Hide Ads