Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap sejumlah strategi pembangunan sektor transportasi yang akan dilakukan pada tahun 2022. Budi mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berfokus pada pemulihan sektor transportasi akibat pandemi COVID-19 dan mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Sektor Transportasi Nasional Tahun 2022 bertema 'Sinergi Dan Kolaborasi Bersama Mewujudkan Transformasi Struktural Sektor Transportasi Menuju Konektivitas Nasional Yang Handal, Profesional Dan Berkelanjutan' yang digelar secara daring hari ini.
"Sudah banyak upaya dan capaian yang kami lakukan di sektor transportasi, termasuk saat pandemi, seperti pembangunan sejumlah bandara, pelabuhan, terminal, stasiun, juga sarana transportasi seperti MRT, LRT, dan kereta bandara. Namun kami tidak lantas berpuas diri dan akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat," jelas Budi Karya dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Karya menuturkan diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan yang ada di sektor transportasi, seperti keterbatasan fiskal APBN, meningkatnya kebutuhan pendanaan infrastruktur transportasi, belum optimalnya pelayanan transportasi yang terintegrasi, kurangnya tingkat kesadaran akan keselamatan transportasi, hingga pengembangan transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan guna menghadapi isu pemanasan global dan perubahan iklim.
Adapun sejumlah strategi yang akan dilakukan Kemenhub untuk mengatasi tantangan tersebut, antara lain mengoptimalkan penerapan pendanaan kreatif non APBN melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi, mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui Badan Layanan Umum (BLU) sebagai salah satu sumber pendanaan alternatif untuk percepatan pembangunan infrastruktur, mendorong keterlibatan peran swasta dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, dan melakukan transformasi struktural dan digitalisasi dalam upaya meningkatkan layanan transportasi.
"Upaya tersebut tentu tidak bisa dilakukan tanpa kerja sama yang baik. Antara pemerintah pusat dengan daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha swasta, media, dan masyarakat. Kolaborasi pentahelix ini harus dilaksanakan dengan baik," cetus Budi Karya.
Dalam pelaksanaan program kerja tahun 2022, Kemenhub telah menyusun secara rinci Renstra Kementerian Perhubungan 2020-2024 yang merujuk pada Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah (RPJMN). Adapun tiga Key Performance Indicator (KPI) utama dalam pelaksanaan tugas Kemenhub, yaitu peningkatan konektivitas nasional, peningkatan layanan transportasi dan peningkatan keselamatan transportasi.
Budi Karya menegaskan Kemenhub berkomitmen melaksanakan lima agenda prioritas, yaitu pengembangan konektivitas dan aksesibilitas dalam mendukung 10 destinasi pariwisata prioritas, logistik, daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP), Ibu Kota Negara (IKN), serta pemenuhan kebutuhan SDM transportasi yang link and match dengan industri.
Ia juga mengulas data BPS menunjukkan pada triwulan III-2020 sektor transportasi dan pergudangan terkontraksi sebesar minus 16,7 persen (yoy). Dengan berbagai upaya perbaikan, lanjutnya, pada triwulan IV-2021 sektor transportasi dan pergudangan telah tumbuh signifikan mencapai 7,93 persen (yoy).
Kegiatan Rapat kerja yang diselenggarakan Kemenhub juga sekaligus menandai dimulainya rangkaian kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kementerian Perhubungan Tahun 2023.
Budi Karya mengungkapkan arah kebijakan Kemenhub pada tahun 2023 merujuk pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2023 yang bertema 'Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan'. Sejumlah upaya yang dilakukan, antara lain mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui percepatan pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan kualitas SDM, pembangunan rendah karbon dan transisi energi, serta pembangunan Ibu Kota Negara.
Pada kegiatan raker ini juga diumumkan pemenang penghargaan terhadap satuan kerja terbaik di lingkungan Kemenhub atas kinerja di bidang keuangan tahun 2021. Untuk UPT terbaik dengan kategori Pagu di atas Rp 100 miliar, juara pertama diraih Unit Penyelenggara Bandar Udara Rokot dengan total skor sebesar 97,32, juara kedua diraih Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IX Jawa Barat dengan total skor sebesar 97,06, dan juara ketiga diraih Politeknik Pelayaran Surabaya dengan total skor sebesar 95,64.
Sementara itu, untuk UPT terbaik dengan kategori pagu Rp 100 miliar, juara pertama diraih Politeknik Pelayaran Sulawesi Utara dengan total skor sebesar 98,28, juara kedua diraih Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XX Sulawesi Tengah dengan total skor sebesar 94,77, dan juara ketiga diraih Unit Penyelenggara Pelabuhan Saumlaki dengan total skor sebesar 91,75.
Selanjutnya, penghargaan kepada UPT kategori Kepatuhan tinggi standar pelayanan publik tahun 2021 juara pertama diraih Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, juara kedua diraih Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, dan juara ketiga diraih Direktorat Prasarana Perkeretaapian.
(ncm/ncm)