Serangan Rusia ke Ukraina menjadi sentimen yang luar biasa terhadap aset investasi, mulai dari pasar saham, kripto hingga komoditas seperti emas. Saat harga indeks saham gabungan hingga kripto berguguran, emas sebagai instrumen safe haven malah melambung.
Pengamat memprediksi harga emas akan melambung terus hingga menyentuh level US$ 2.000 per troy ons pada Maret 2022. Alasannya, saat ini saja harga emas telah naik hingga level US$ 1.945/troy ons.
"Goncangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina ini sangat dahsyat. Ada harapan minggu kedua Maret, emas dunia akan menyentuh level US$ 2.000-an. Kenapa saya mengatakan US$ 2.000? Saat ini sudah mencapai level US$ 1.945. Artinya tinggal menunggu 55 poin lagi kemungkinan besar menyentuh US$ 2000," jelas Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim kepada detikcom, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, jika terjadi perdamaian antara Rusia dan Ukraina, harga emas bisa turun lagi ke harga normal U$ 1.800an/troy ons. Jika tidak ada gencatan senjata maka harga emas diprediksi bisa loncat terus.
"Seandainya ada gencatan senjata maka harga emas dunia akan jatuh lagi," tambahnya.
Senada, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra juga memproyeksi harga emas bisa melambung hingga kisaran US$ 2.070/troy ons. Hal ini diprediksi jika konflik berlangsung lama.
"Harga emas akan sangat volatil dengan situasi yang terjadi di Ukraina ini. Bila eskalasi konflik berlanjut harga emas mungkin bisa meroket lagi menuju level tertinggi yang terjadi di Agustus 2020 di kisaran US$ 2070 per troy ons," ungkapnya
"Tapi bila terjadi deeskalasi konflik dimana diplomasi diutamakan dan perang tidak meluas, harga emas bakal menyurut cepat kembali ke kisaran $US 1.800-1.900/ troy ons," tambahnya.
Ia mengatakan, harga emas saat ini sudah naik lebih dari 1,7% atau naik sekitar US$ 33 per troy ons dibandingkan harga penutupan sebelumnya. Harga sempat mendekati kisaran US$ 1950 per troy ons.
(das/das)