Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan agenda Presidensi G20 di Indonesia bukan hanya sebuah pertemuan seremonial atau basa basi antarnegara anggota G20. Dia menjelaskan akan ada kesepakatan yang diperoleh melalui pertemuan tersebut.
"G20 itu nanti summit-nya (puncaknya) akan terjadi hanya hitungan hari. Tapi dari mulai bulan lalu, beberapa hari yang lalu para menteri keuangan sudah berkumpul semua. Jadi jangan membayangkan kepemimpinan di G20 ini sebagai sebuah seremonial," katanya dalam acara WEST JAVA Urban 20 Talks: Kota, Desa, dan Pemuda di Era Digital yang disiarkan melalui saluran YouTube Humas Jabar, Kamis (24/2/2022).
DKI Jakarta menjadi bagian dari Urban 20 (U20), yakni pertemuan yang bertujuan untuk membawa masalah perkotaan ke dalam agenda G20. U20 merupakan forum para pemimpin pemerintah daerah U20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan dalam agenda Presidensi G20 ada kerja diplomasi yang luar biasa di belakang layar, yang tidak terlihat yang nanti ketika pertemuan puncak sudah menjadi dokumen yang akan disepakati.
"Nah jangan dibayangkan ini seperti sebuah pertemuan hanya basa-basi begitu, tidak, terjadi negosiasi, terjadi persuasi, terjadi tarik-menarik yang amat ketat di banyak isu, karena masing-masing ini membawa ide gagasan untuk menjadi kesepakatan bersama," jelasnya.
"Kalau tidak terjadi kesepakatan maka itu forum ini menjadi sayang sayang karena harus muncul kesepakatan. Tapi untuk sampai kesepakatan itu prosesnya panjang. Jadi Urban 20 juga yang nanti akan kita sama-sama pada saat pertemuan akhir itu sudah ada preliminary percakapan," sambung Anies.
Enam agenda program Urban20 dalam ajang G20. Klik halaman berikutnya