Anies Baswedan Sebut G20 Bukan Pertemuan Basa-basi

Anies Baswedan Sebut G20 Bukan Pertemuan Basa-basi

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 24 Feb 2022 20:47 WIB
Screenshot Video YouTube Anies Baswedan.
Foto: Screenshot Video YouTube Anies Baswedan.
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan agenda Presidensi G20 di Indonesia bukan hanya sebuah pertemuan seremonial atau basa basi antarnegara anggota G20. Dia menjelaskan akan ada kesepakatan yang diperoleh melalui pertemuan tersebut.

"G20 itu nanti summit-nya (puncaknya) akan terjadi hanya hitungan hari. Tapi dari mulai bulan lalu, beberapa hari yang lalu para menteri keuangan sudah berkumpul semua. Jadi jangan membayangkan kepemimpinan di G20 ini sebagai sebuah seremonial," katanya dalam acara WEST JAVA Urban 20 Talks: Kota, Desa, dan Pemuda di Era Digital yang disiarkan melalui saluran YouTube Humas Jabar, Kamis (24/2/2022).

DKI Jakarta menjadi bagian dari Urban 20 (U20), yakni pertemuan yang bertujuan untuk membawa masalah perkotaan ke dalam agenda G20. U20 merupakan forum para pemimpin pemerintah daerah U20.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan dalam agenda Presidensi G20 ada kerja diplomasi yang luar biasa di belakang layar, yang tidak terlihat yang nanti ketika pertemuan puncak sudah menjadi dokumen yang akan disepakati.

"Nah jangan dibayangkan ini seperti sebuah pertemuan hanya basa-basi begitu, tidak, terjadi negosiasi, terjadi persuasi, terjadi tarik-menarik yang amat ketat di banyak isu, karena masing-masing ini membawa ide gagasan untuk menjadi kesepakatan bersama," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak terjadi kesepakatan maka itu forum ini menjadi sayang sayang karena harus muncul kesepakatan. Tapi untuk sampai kesepakatan itu prosesnya panjang. Jadi Urban 20 juga yang nanti akan kita sama-sama pada saat pertemuan akhir itu sudah ada preliminary percakapan," sambung Anies.

Enam agenda program Urban20 dalam ajang G20. Klik halaman berikutnya

Setidaknya ada enam tema yang dibawa dalam Urban 20 ini. Pertama pemulihan ekonomi untuk semua, termasuk yang mikro dan ultra mikro harus terbawa ke dalam pemulihan ekonomi.

Kedua, tema kawasan perkotaan, yakni berbicara tentang pengembangan hunian yang produktif dan terjangkau karena diperkirakan di Indonesia saja pada 2050 sekitar 75% dari penduduknya akan berada di kawasan perkotaan.

"Jadi pemukiman yang terjangkau, pemukiman yang berkualitas itu menjadi agenda," terangnya.

ketiga ada isu energi terbarukan. Anies menjelaskan energi terbarukan menjadi sangat penting karena permintaan terbesar atas energi muncul di kawasan urban. Lalu yang keempat adalah mobilitas pergerakan penduduk, kelima kesehatan mental dan ketahanan pandemi. Keenam, masa depan pekerjaan.

"Nah ini contoh enam inilah yang nanti akan dibahas di tingkat teknis yang kemudian nantinya menjadi rekomendasi-rekomendasi untuk disepakati bersama di dalam pertemuan mayor summit. Jadi communicate, communicate-nya kemudian diserahkan kepada Presidensi G20, nanti di dalam level G20 dia akan disepakati dan nanti kemudian dilaksanakan di seluruh anggota G20," tambahnya.


Hide Ads