Dari sudut pandang perencana keuangan, hal ini dinilai tepat. Sebab, pendapatan seseorang ketika memasuki masa pensiun akan mengalami penurunan drastis. Akibatnya, orang tersebut memerlukan suntikan dana yang dapat dipakai untuk menjaga kualitas hidupnya.
Perencana Keuangan Safir Senduk menjelaskan, seseorang tidak boleh hanya memikirkan perencanaan hari tua saja. Setiap orang perlu memiliki tabungan jangka pendek untuk kebutuhan mendesak. Menurut Safir, munculnya gelombang protes pada aturan jaminan hari tua yang baru disebabkan oleh tidak siapnya masyarakat dalam menyiapkan tabungan jangka pendek. Akhirnya, dana JHT menjadi satu-satunya tumpuan bagi mereka.
"Yang membuat banyak orang protes adalah banyak orang yang tidak memiliki investasi lain selain JHT itu. Jadi kalau ada aturan bahwa saldo JHT baru bisa diambil pada umur 56 tahun, banyak yang marah-marah karena tabungan jangka pendeknya pun sudah tidak ada," kata Safir dalam d'Mentor kamis (24/02/2022)
Di sisi lain, Safir Senduk juga mengkritisi kebijakan terkait JHT yang baru-baru ini tengah direvisi. Banyaknya masyarakat yang tidak memiliki tabungan jangka pendek seharusnya menjadi salah satu pertimbangan revisinya.
"Pemerintah sebaiknya bisa melihat sisi tersebut sehingga bisa memikirkan revisi apa yang bisa dilakukan," ungkap Safir.
Dari sisi pengusaha, Pemilik Baba Rafi enterprise, Hendy Setiono memiliki sudut pandang berbeda terkait dana pekerja yang dikelola pemerintah itu. Menurutnya, kepemilikan cash itu penting. Dengan adanya uang cair, seseorang dapat memulai usaha untuk memperbaiki kesejahteraan hidupnya.
"Sebagai pengusaha, saya pikir sebaiknya uang itu bisa kita pegang lebih cepat. Misalnya saat ini bekerja sabagai profesional, namun karena ingin memutuskan untuk membuka usaha, dia punya pegangan nih yang bisa dialokasikan untuk memulai bisnis," terang hendy.
Menanggapi hal tersebut, Safir Senduk mengungkapkan bahwa setiap usaha itu memiliki karakter yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kebutuhan dana yang dibutuhkan pun berbeda pula.
"Berapapun dana yang dibutuhkan, seharusnya memang dia harus punya pengetahuan yang baik dalam perhitungan modal usaha. Saya pikir, begitu dia terima dana JHT, dia langsung bisa buka usaha kok," tutup Safir Senduk.
(vys/vys)