Harga Daging Sapi Naik Rp 20 Ribu, Pedagang Bertahan Jualan

Harga Daging Sapi Naik Rp 20 Ribu, Pedagang Bertahan Jualan

Muchamad Sholihin - detikFinance
Selasa, 01 Mar 2022 23:14 WIB
Harga daging sapi di Bogor naik Rp 20 ribu
Foto: Muchamad Sholihin/detikcom
Bogor -

Harga daging sapi di pasar tradisional Kota Bogor naik sejak pekan lalu. Namun, kondisi ini tidak membuat para pedagang ikut aksi mogok jualan seperti yang dilakukan pedagang lain di luar Kota Bogor.

"Iya harga (daging) ada kenaikan yang signifikan, Rp 135 ribu- Rp 160 ribu, bahkan pedagang daging di Jabodetabek diisukan akan tutup 5 hari. Untuk di pasar kita (pasar tradisional di Kota Bogor) harga masih di kisaran Rp 135 ribu-an. Pedagang daging di Pasar Bogor masih normal dan tidak mogok jualan, pasar lain juga sama," kata Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor Muzakkir kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).

Pantauan detikconm di Pasar Jambu Dua Kota Bogor sejumlah pedagang daging masih tetap beroperasi ditengah kabar mogoknya pedagang daging di Jabodetabek karena harga daging yang naik. Pedagang daging di Kota Bogor memilih tetap berjualan karena harus tetap memenuhi kebutuhan keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya sih milih tetap dagang saja, kan saya ada keluarga, butuh biaya, gimana nutupinnya kalau ngga dagang. Memang sih ada pedagang yang lain yang ikut mogok, tapi saya tetap dagang saja," kata Pedagang daging di Pasar Jambu Dua Kota Bogor Haji Pepen, ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (1/3/2022).

Pepen menyebut, kenaikan harga daging sudah terjadi sejak sepekan lalu. Kenaikan harga daging rata-rata sebesar Rp 20 ribu. Harga daging sapi dengan kualitas biasa yang semula ia jual Rp 110 ribu, kini dijual Rp 130 ribu. Sementara untuk daging kualitas super yang semua dijual Rp 120 ribu, kini dijual dengan harga Rp 140 ribu-150 ribu.

ADVERTISEMENT

"Sekarang harga daging naik Pak, bukan di kita tapi udah naik dari atasnya. Sudah seminggu ini naiknya (harga daging). Kalau yang biasa dijual Rp. 110 sekarang kita jual Rp 130 ribu, mau gimana lagi, dari atasnya sudah mahal," kata Pepen.

Kenaikan harga daging, kata Pepen, sangat memengaruhi daya beli masyarakat. Ia berharap, pemerintah bisa turun tangan untuk mengendalikan harga daging sapi.

"Yang beli memang ada saja, tapi lebih sepi ngga kaya biasanya, sekarang cuma langganan saja. Yang beli juga biasanya beli 2 kilo sekarang diturunin jadi 1,5 kilo (karena mahal), ada yang ngga jadi beli juga karena mahal kali," terang Pepen.

"Kita sih berharap murah lagi, kita juga kan beli ini daging baru kita jual lagi. Mengeluh juga kita kalau terus begini," imbuhnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Pedagang daging di pasar tradisional Pasar Anyar, Engkus menyebut harga daging impor kini dijual Rp 125 ribu. Sedangkan untuk daging lokal dijual dengan harga Rp 135 ribu per kilogram. Daging murni yang paling mahal, kata Engkus adalah daging bagian paha belakang dengan nilai jual terkini sebesar Rp 160 ribu per kilogram.

"Kalau daging sebenernya sudah naik dari minggu-minggu kemarin, ngga sekaligus naiknya, pelan-pelan. Rata-rata naiknya Rp 20 ribu," kata Engkus.

"Memang sih ada ajakan mogok jualan, tapi kami tetap jualan saja, rugi sih memang, karena pembeli berkurang, modal nambah besar," imbuhnya.

Kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah keriting atau biasa disebut oleh pedagang dengan sebutan "cabai jablay". Harga cabai yang sepekan lalu masih Rp 40 ribu kini merangkak naik jadi Rp 80 ribu.

"Cabai yang mahal sekarang itu cabai itu, cabai jablay, cabai keriting. Awalnya cuma Rp. 40 ribu, sekarang Rp. 40 ribu. Naiknya ngga sekaligus, mulai naik Rp 10 ribu, terus naik lagi Rp 20 ribu, begitu terus dari minggu lalu, sekarang harganya Rp. 80 ribu," kata Aditia (19), pedagang cabai di Pasar Jambu Dua.


Hide Ads