Mogok jualan daging kerap terjadi. Ini merupakan imbas dari harga daging yang terus meningkat. Beberapa pedagang daging di daerah Tangerang Selatan, bahkan ada yang sampai pulang kampung lantaran tidak punya uang lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Padahal, rencana awal mogok tersebut sudah dibatalkan oleh Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi.
"Kenapa aksi mogok tidak? Jadi karena apa yang diminta oleh anggota untuk difasilitasi oleh JAPPDI itu terlaksana dengan baik dengan hasil yang memuaskan," katanya saat dihubungi detikcom, Sabtu (26/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun fakta di lapangan berkata sebaliknya. Hari ini, Rabu (2/3/2022) banyak pedagang daging di beberapa pasar yang menutup dagangannya.
Melihat hal itu, detikcom menghubungi beberapa pedagang daging untuk meminta info lebih lanjut.
"Demo saya ke pemerintah, lagi libur dari Senin. Biasa kenaikan harga daging," kata salah satu pedagang daging di Pasar Ciputat, Alfin saat dihubungi detikcom, Rabu (2/3/2022).
Alfin juga mengungkap bahwa dirinya merasa rugi, karena omset yang didapat per harinya mencapai Rp 6-7 juta.
Ia juga mengatakan bahwa dirinya memilih pulang ke kampung halaman, lantaran tidak mendapatkan uang akibat jualannya mogok untuk beberapa hari kedepan.
"Rugi atuh, sehari omset saya ada lah 6 atau 7. Nggak ada untungnya ya pada pulang malahan, gitulah kalo nggak dapet uang. Pada gitu jadinya," ujar Alfin.
Keadaan serupa terjadi di Pasar Modern Bintaro. Lorong khusus pedagang daging di sana, sepi dan tidak ada wujud para pedagang satu pun.
"Kan lagi pada mogok jualan 5 hari sampai Jumat, soalnya belum dapat surat edaran lagi nih kalau batal mogok," kata salah satu pedagang daging di Pasar Modern Bintaro, Jafar.
Jafar juga mengatakan bahwa tempat pemotongan daging sapinya juga ikut mogok, tidak ada yang buka.
(zlf/zlf)