Dalam kurun waktu yang cepat, pandemi COVID-19 telah mengubah cara masyarakat dunia berinteraksi, hidup, dan bekerja. Mengandalkan perkembangan teknologi digitalisasi, saat ini karyawan memiliki lebih banyak pilihan untuk menentukan di mana, bagaimana dan untuk siapa mereka ingin bekerja.
Perusahaan tentu membutuhkan talenta terbaik dan sumber daya manusia yang produktif untuk perkembangan bisnis perusahaan. Namun, pada kenyataannya perusahaan yang tidak menanggapi perubahan kebutuhan karyawan dengan memberikan pilihan dan tingkat fleksibilitas yang beragam dalam cara mereka bekerja akan merasakan dampaknya pada produktivitas dan kepuasan karyawan.
2021 Global Workplace Report yang dilakukan oleh NTT Ltd. mengungkap meskipun sebagian besar organisasi telah mengidentifikasi apa yang perlu diprioritaskan untuk memungkinkan perusahaan menyediakan tempat kerja yang sesuai dengan keinginan tenaga kerja saat ini, banyak yang belum dapat dijalankan secara efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2021 Global Workplace Report oleh NTT menghimpun sejumlah data terkait kinerja perusahaan di seluruh dunia. Sebanyak 72% pimpinan perusahaan mengatakan strategi untuk memodernisasi dan mengoptimalkan Teknologi untuk mendukung terciptanya tempat kerja masa depan telah ditentukan dan disepakati, tetapi hanya 47,2% karyawan yang setuju dengan pernyataan ini.
Sementara itu, hanya 54% organisasi yang mengatakan bahwa karyawan memiliki akses ke semua teknologi yang diperlukan saat bekerja dari rumah. Selain itu, keseimbangan antara bekerja dan kehidupan di luar pekerjaan yang lebih baik adalah manfaat utama dari kerja jarak jauh atau hybrid yang diterapkan oleh perusahaan, namun hanya 38% karyawan yang mengatakan perusahaan mereka sepenuhnya menghargai kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Berikutnya, 79% perusahaan percaya karyawan mereka lebih suka bekerja dari kantor daripada dari rumah. Namun, suara data karyawan menunjukkan hanya 38% yang lebih suka bekerja dari kantor, sedangkan 31% ingin bekerja dari rumah, dan 31% ingin bergantian di antara keduanya.
![]() |
Selain itu, 71% pimpinan perusahaan mengatakan adopsi teknologi sebagai alat untuk mempererat kolaborasi dan meningkatkan efisiensi adalah strategi yang sangat penting untuk menunjang perusahaan menerapkan cara bekerja di masa depan. Adapun tantangan saat ini bagi 54% perusahaan adalah pada keamanan solusi teknologi informasi yang dimiliki perusahaan untuk mengakomodasi cara kerja baru (hybrid workplace).
Temuan data tersebut menunjukkan tentang pentingnya penyediaan teknologi untuk menunjang kerja hybrid yang penerapannya diselaraskan dengan profil peran karyawan. Hal ini akan memberikan karyawan pilihan lebih banyak dalam mengelola keseimbangan bekerja dan kehidupan di luar kerja.
Di sisi perusahaan, pemanfaatan teknologi akan membantu meningkatkan tingkat produktivitas dan retensi karyawan yang lebih tinggi karena setiap peran memiliki fungsi dan tugas yang berbeda dalam cara bekerja dan berinteraksi. Perusahaan juga harus mempertimbangkan bagaimana mengadopsi budaya kerja, strategi dan tujuan perusahaan ke dalam penyediaan teknologi kolaborasinya.
Pandemi telah membawa arti bekerja dan interaksi ke tingkat yang berbeda dalam memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan, serta manajemen risiko. Laporan NTT juga menggarisbawahi penyediaan teknologi yang distandardisasi perusahaan tidaklah cukup karena banyak kendala yang dihadapi karyawan ketika perusahaan tidak memiliki solusi kolaborasi yang terintegrasi.
Karyawan memiliki keterbatasan untuk melakukan sinkronisasi waktu dan jadwal karena menggunakan platform yang berbeda, belum lagi susahnya bertemu dalam ruang virtual yang sama karena setiap karyawan memiliki preferensi.
Kesulitan lainnya adalah dalam mencari kembali, menyimpan, berbagi dan mengawasi penyaluran data bisnis yang memiliki kerahasiaan informasi karena tersebar di banyak aplikasi dan perangkat. Belum lagi isu keamanan karena tidak ada pengaturan akses dan keamanan data.
![]() |
Sejalan dengan hasil 2021 Global Workplace Report, Cisco sebagai perusahaan terdepan penyedia solusi kolaborasi dan produktivitas percaya bahwa masa depan bekerja adalah kemudahan untuk bekerja di manapun. Bagi Cisco, kerja adalah aktivitas, bukan soal tempat.
Cisco memiliki solusi kolaborasi yang tidak hanya mampu menjawab cara bekerja yang dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan retensi karyawan namun juga cara kerja yang adaptif di masa depan pada masa new bahkan next normal yang dapat mengakomodir jenis interaksi yang berbeda dan senantiasa memperhatikan keselamatan karyawan dan membantu percepatan mitigasi risiko.
Berikut ini adalah solusi Cisco yang dapat menjawab kebutuhan kerja hybrid di masa depan:
Memberdayakan remote workers dengan menggunakan aplikasi dan perangkat yang dapat disesuaikan berdasarkan peran kerja dan tentunya aman
Menyediakan teknologi tanpa sentuh sehingga memastikan solusi kolaborasi yang terpasang mengurangi interaksi fisik dalam pemanfaatannya
Cisco menyediakan teknologi terintegrasi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan saluran komunikasi yang beragam dan menyatukan seluruh komunikasi di saluran terpisah untuk membangung hubungan pelanggan yang lebih baik
Transformasi digital pada teknologi informasi adalah kunci untuk mendukung transisi ke cara bekerja di masa depan, maka solusi kolaborasi yang disertai dengan mudahnya pengaturan fitur yang beragam akan sangat membantu perusahaan dalam menerapkan cara bekerja hybrid yang personal untuk setiap karyawan
Baca lebih lanjut tentang 2021 Global Workplace Report | NTT dan unduh buku elektronik pedoman pemanfaatan solusi kolaborasi yang efektif dalam mendukung kerja secara hybrid yang adaptif untuk masa depan NTT Cisco Safety Hybrid Workplace E-Book.
NTT Ltd. sebagai perusahaan layanan teknologi bersama dengan Cisco membantu perusahaan menerapkan strategi pemanfaatan Solusi Teknologi Cerdas Kolaborasi yang terintegrasi.
(Content Promotion/Cisco)