Menyusul merek besar lainnya, jaringan kopi Starbucks kini ikut menangguhkan semua aktivitas bisnisnya di Rusia. Hal ini untuk merespons langkah Rusia menginvasi Ukraina selama hampir dua minggu lamanya.
Pengumuman dari Starbucks muncul setelah jaringan makanan cepat saji McDonald's mengumumkan mereka akan menutup sementara semua gerainya di Rusia.
Dilansir dari CNBC, Rabu (9/3/2022), Starbucks memiliki eksposur yang jauh lebih kecil ke pasar Rusia dan Ukraina. Perusahaan ini memiliki sekitar 130 gerai di Rusia dan Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semuanya adalah lokasi berlisensi alias waralaba. Artinya perusahaan kopi yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat itu sendiri tidak mengoperasikannya.
Meski gerai-gerainya ditutup di Rusia, nampaknya tidak akan besar dampak bisnisnya kepada perusahaan. Analis Cowen Andrew Charles memperkirakan gerai di Rusia cuma menyumbang kurang dari 1% dari pendapatan global Starbucks.
CEO Kevin Johnson menulis dalam sebuah pernyataan resmi bila perusahaannya akan memberikan dukungan kepada hampir 2.000 karyawannya yang tinggal di Rusia. Jeda aktivitas bisnis termasuk pengiriman produk Starbucks dan pemegang lisensinya akan menutup sementara toko.
Dalam surat terpisah yang dirilis Jumat, Johnson mengutuk serangan terhadap Ukraina dan berjanji untuk menyumbangkan royalti dari bisnisnya di Rusia untuk tujuan kemanusiaan di negara yang terkepung itu.
"Kami mengutuk serangan yang tidak beralasan, tidak adil dan mengerikan di Ukraina oleh Rusia. Hati kami untuk semua yang terkena dampak," tulis Johnson dalam surat itu.
(hal/zlf)