Perusahaan Cabut dari Rusia Makin Banyak! Kini Giliran Nestle-Sony

Perusahaan Cabut dari Rusia Makin Banyak! Kini Giliran Nestle-Sony

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 10 Mar 2022 08:30 WIB
Nestle
Foto: Dok. Reuters
Jakarta -

Perusahaan yang hengkang dari Rusia makin banyak. Nestle, Philip Morris, hingga pembuat video game Sony dikabarkan angkat kaki dari Rusia.

Tindakan itu dilakukan akibat tekanan para konsumennya dari negara lain yang semakin menentang invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Nestle sendiri sebagai bagian dari kelompok makanan kemasan terbesar di dunia menghentikan investasi di Rusia. Tindakan itu sejalan dengan saingannya Procter & Gamble (PG.N) dan Unilever (ULVR.L).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Sony divisi perfilman sebelumnya telah menghentikan rilis film di Rusia. Tindakannya semakin tegas dengan menghentikan pengiriman unit games dan operasi di Rusia.

"Sony Interactive Entertainment bergabung dengan komunitas global dalam menyerukan perdamaian di Ukraina," katanya, mengutip dari Reuters, Kamis (10/3/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara Mondelez International (MDLZ.O) berencana mengurangi kegiatan yang tidak penting. Namun, sambil membantu tetap menjaga pasokan makanan di Rusia.

Kemudian, produsen rokok Philip Morris dan Imperial Brands (IMB.L) akan menghentikan produksi. Camel British American Tobacco Plc (BATS.L) mengatakan bisnisnya di Rusia terus beroperasi, tetapi telah menangguhkan investasi modal.

Bahkan hotel ternama di dunia Hilton Worldwide Holdings (HLT.N) dan Hyatt Hotels Corp (H.N) berencana menghentikan pembangunan hotel baru di Rusia.

Simak juga video 'Starbucks, Coca-Cola hingga McDonald's Cabut dari Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Ada McDonald's hingga perusahaan lain yang cabut dari Rusia. Cek halaman berikutnya.

Kemudian, restoran makanan siap saji McDonald's Corp (MCD.N) menghentikan penjualan di Rusia pada hari Selasa. Tindakan itu juga diikuti oleh Coca-Cola dan Yum Brands Inc (YUM.N), induk dari raksasa ayam goreng KFC, mengatakan pihaknya menghentikan investasi di Rusia.

McDonald's mengatakan penutupan sementara 847 gerai di Rusia. Penutupan itu tentu akan merugikan perusahaan hingga US$ 50 juta per bulan.

Setelah restoran makanan kemasan, makanan siap saji, hotel, hingga produsen rokok yang hengkang dari Rusia ada perusahaan produsen bir juga mundur kerja sama dengan negara itu. Seperti Carlsberg (CARLb.CO) yang menangguhkan pembuatan bir Rusia.

Sebagai informasi, mundurnya sejumlah perusahaan dari Rusia karena mereka kesulitan untuk beroperasi akibat sanksi, kurangnya pasokan bahan dan tekanan dari konsumen hingga investornya.

Sebelumnya, perusahaan minyak raksasa BP merupakan salah satu yang ingin meninggalkan Rusia sejak penyerangan ke Ukraina. Pada Minggu BP berencana untuk mencabut 19,57% di perusahaan minyak terbesar Rusia Rosneft.

Kemudian Shell dan Equinor dari Norwegia yang ingin meninggalkan Rusia. Lalu TotalEnergies yang menyatakan tak akan menyediakan modal baru untuk proyek-proyek di Rusia.


Hide Ads