Biar Enggak Kejebak 'Lagi' Investasi Bodong

Biar Enggak Kejebak 'Lagi' Investasi Bodong

dtv - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2022 06:03 WIB
Jakarta -

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Trader Profesional Gema Goeyardi membagikan sedikit nasehat sebelum mulai investasi. Utamanya, pastikan dulu legalitas dan logika dari produk yang ditawarkan.

"Investasi ini alat atau medium menambah penghasilan. Jadi investasi wajib dilakukan intinya kita pelajari dulu produknya statusnya dari entitas yang menawarkan produk kemudian kita lihat track record karena mungkin status terdaftar tapi produk ditawarkan enggak jelas atau bisa juga produknya jelas, statusnya jelas tapi track record enggak jelas. Jadi segala unsur harus idealnya terpenuhi dengan baik," ujarnya Jerry dalam acara dMentor detikcom, Kamis (10/3/2022).

Jerry mengatakan pentingnya memahami dan mempelajari produk investasi yang dipilih, agar tidak terjebak dalam rayuan manis semata. Karena itu setelah melihat legalitas perhatikan juga rekam jejak platform investasi yang ingin diikuti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pahami dan pelajari sebelum kita putuskan jangan biarkan pihak lain atau oknum lain membiarkan kita melalui sesuatu terlalu menggiurkan atau to good to be true. Itu enggak rasional kadang-kadang emosional ujung ujungnya penipuan, invetasi harus dijalankan tetapi harus dipelajari dulu kita lihat dulu," paparnya

Sementara Profesional Trader Gema Goeyardi mengingatkan, dalam dunia investasi pasar modal di Indonesia, ada banyak oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan dari para pemula. Karena itu, untuk mulai investasi aman dimulai dari langkah kecil.

ADVERTISEMENT

"Di pasar saham, penjahat juga banyak justru yang lebih kejam melakukan fraud di dalam platform legal itu banyak terjadi jadi apa yang aman jadi kita coba belajar dulu menapak di satu jembatan satu langkah demi satu langkah naik anak tangga kecil kecil dulu di pasar saham dulu kita beli saham saham di big cap," papar Gema.

Selain itu, Gema juga mengingatkan pentingnya mempelajari fundamental emiten di pasar saham. Pasalnya kadang ada juga yang memanfaatkan FOMO (Fear Missing of Out) untuk dapat untung.

"Di dalam 700 emiten pasar saham Indonesia itu juga banyak sekali diduga melakukan praktek pump and dump menggunakan influencer juga jadi emang dunia investasi tercoreng namanya benar tetapi ini menurut saya jadi pembelajaran semua orang agar lebih bijak," pungkasnya.

(ed/vys)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads