Bulog Bakal Dapat Penugasan Amankan Kedelai, Harga Bisa Murah?

Bulog Bakal Dapat Penugasan Amankan Kedelai, Harga Bisa Murah?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2022 14:37 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengunjungi Gudang Bulog Gedebage, Bandung, Selasa (3/2). Buwas memastikan stok beras untuk Idul Fitri 2020 aman.
Dirut Bulog Budi Waseso/Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengungkap pihaknya mendapatkan penugasan untuk mengamankan pasokan kedelai dalam negeri. Ia mengatakan penugasan ini masih dalam proses menghitung kebutuhan hingga harganya.

"Kedelai ini memang Bulog ada penugasan ini sedang proses penghitungan. Kita lagi hitung berapa sih idealnya kebutuhan dalam negeri, harganya berapa jangan sampai harganya tinggi sampai ke perajin tinggi juga. Ini nggak ada gunanya. Kalau harga dapatnya tinggi maka kita harus jual ke perajin lebih murah, kekurangannya ya subsidi pemerintah," jelasnya di Gudang Perum Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Jumat (11/3/2022).

Untuk mendapatkan stok kedelai, Buwas mengungkap tetap akan ada peluang impor. Namun pihaknya meyakini akan mencari harga yang murah. Sayangnya, Buwas belum bisa memastikan kapan penugasan ini dilakukan dan berapa jumlah kedelai yang dipasok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini penugasan belum ditentukan jumlahnya, kebutuhannya. Tapi Bulog sudah warning ada penugasan. Kita menjajaki, dari Thailand, Brasil, Amerika Serikat semuanya itu kita jajaki. Sekarang kita sudah mulai memetakan mana yang termurah ini sudah. Insyaallah dengan penjajakan ini, begitu penugasan kita akan segera datangkan," tuturnya.

Buwas juga mengungkap bahwa Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan pemetaan sejumlah wilayah untuk memproduksi kedelai. Harapannya dengan upaya itu kapasitas produksi dalam negeri bisa bertambah.

ADVERTISEMENT

"Harapannya kebutuhan dalam negeri perajin setahun 3,6 juta ton, dan produksi dalam negeri hanya 1 juta ton ,maksimal. Sisanya 2 juta juga ton. Kita percaya Mentan untuk mengamankan kedelai. Jangan sampai nanti tahunya kecil, tempenya kecil atau bahkan tidak ada," tutupnya.

Perlu diketahui, sebagai negara dengan konsumsi kedelai yang tinggi, namun stok bahan pangan tersebut malah lebih banyak impor daripada hasil sendiri. Karena tingginya impor dan terpengaruh harga internasional, harga kedelai pun tengah melonjak

Hingga akhirnya, tingginya harga kedelai ini menyebabkan perajin sempat melakukan mogok produksi. Alhasil tahu tempe pun juga sempat hilang di pasaran.

(ara/ara)

Hide Ads