Harga Pangan Jelang Ramadan: Cabai Rawit Naik Tajam, Daging Sapi Kian Mahal

Harga Pangan Jelang Ramadan: Cabai Rawit Naik Tajam, Daging Sapi Kian Mahal

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Senin, 14 Mar 2022 07:03 WIB
Harga cabai kriting dan rawit merah naik jadi Rp 50 ribu-Rp 70 ribu per kilogram di Pasar Jombang, Tangsel. Naiknya harga karena berkurangnya suplai dari daerah
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Sejumlah harga sembako telah merangkak naik di pasaran menjelang awal bulan Ramadhan 2022. Adapun sejumlah bahan pangan pokok yang tercatat sudah mengalami kenaikan adalah cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, hingga telur.

Berdasarkan pantauan detikcom di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan Minggu (13/3/2022), beberapa kebutuhan pokok sudah ada yang mengalami kenaikan. Cabai rawit di pasar tradisional Lenteng Agung mengalami kenaikan cukup tajam.

Kenaikan harga tertinggi dialami pada cabai rawit merah yang kini bisa mencapai Rp 20.000 per 1/4 kilogram (kg), dari harga Rp 10.000. Harga cabai rawit merah saat ini berada Rp 70.000 per kg, dari sebelumnya Rp 50.000 per kg.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara cabai merah keriting dibanderol Rp 50.000 per kg, dari Rp 30.000-40.000. Cabai rawit hijau Rp 60.000 per kg, dari yang hanya Rp 40.000 per kg.

Sedangkan untuk bawang merah dari Rp 8.000 per ΒΌ kg, kini menjadi Rp 10.000. Bawang merah dihargai Rp 35.000 per kg, dari yang biasanya Rp 33.000 per kg.

Untuk harga bawang putih potong sudah di angka Rp 35.000 per kg, dari sebelumnya Rp 30.000 per kg. Bawang putih bulat naik jadi Rp 30.000 per kg, dari harga Rp 25.000-27.000 per kg. Bawang bombay juga ikut naik dari Rp 26.000 per kg, kini menjadi Rp 28.000 per kg.

ADVERTISEMENT

Salah satu pedagang cabai dan bawang bernama Jurung mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sejak akhir Februari kemarin. "Harga naik itu, udah mulai dari 2-3 minggu yang lalu, gak hanya menjelang Ramadan aja," kata Jurung saat berbincang dengan detikcom (13/3/2022).

Untuk harga gula pasir putih berada di Rp 14..000, harga tersebut naik dari Rp 13..000. Minyak goreng curah Rp 18.000, dari sebelumnya Rp 16.000. Harga gula merah batok berada di Rp 16.000 per kg.

Harga daging sapi naik. Cek halaman berikutnya.

Penjual daging sapi lokal bernama Doni mengungkapkan, kenaikan juga terjadi pada daging sapi. "Kenaikan pasti ada. Diperkirakan dari Rp 130 ribu hingga Rp 140.000 per kg, itu tergantung dari kualitas dagingnya," ujar Doni.

Untuk daging bagian paha sapi sendiri sudah dibanderol Rp 135.000 per kg, dan daging iga sapi dijual Rp 130.000. Ia menjelaskan bahwa harga tersebut sudah naik dua kali sejak awal tahun baru 2022.

Selain itu, daging ayam juga ikut mengalami kenaikan. Untuk satu potong ekor ayam saat ini berada di harga Rp 55.000. Kenaikan tersebut sudah terjadi di awal Maret ini.

"Sekarang saya jual 1 potong ayam negeri utuh sudah Rp 50-55 ribu. Dari sananya (pemotong) aja udah Rp 48 ribu, tadinya kan cuma Rp 43-45 ribu. Ada yang Rp 30-35 ribu untuk ukuran 9-8 ons," kata penjual daging ayam bernama Arif.

Arif juga menambahkan bahwa Seminggu saja daging ayam sudah bisa naik sekitar Rp 3.000 lebih per kg.

Pedagang beras di pasar Lenteng Agung, yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kenaikan beras sudah terjadi sekitar dua minggu lalu. Untuk beras Saigon Bandung dari Rp 11.000 per liter, naik menjadi Rp 12.000 per liter. Beras super naik ke Rp 11.000 per liter dari sebelumnya Rp 10.000 per liter.

Kenaikan harga telur juga sudah terjadi sejak 2-3 minggu yang lalu. Harga telur ayam negeri dipatok Rp 24.000 per kg dari sebelumnya Rp 19.000 per kg.

Sementara telur bebek yang sebelumnya per butirnya Rp 2.300, kini naik menjadi Rp 2.700 per butir. Untuk telur ayam kampung dari Rp 2.300 ribu per butir, naik menjadi Rp 2.700 per butir. Sedangkan telur puyuh naik menjadi Rp 35.000 per kg, dari sebelumnya Rp 30.000 per kg.

Kenaikan sejumlah harga bahan pokok ini juga, berpengaruh pada penjualan beberapa pedagang.

"Naiknya harga, ya ngaruh juga sih di penjualan. Jadi menurun, karena cabai mahal ya jadi konsumen jadinya beli sedikit, baik itu untuk kebutuhan rumah tangga maupun orang yang jualan lagi untuk diolah, ya kita kena imbasnya juga" ujar Jurung.

Menurut beberapa pedagang, kenaikan harga sejumlah sembako diperkirakan masih terus terjadi hingga sepekan saat awal Ramadhan.

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri juga telah mengungkapkan soal pemicu kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok menjelang bulan Ramadhan 2022. Menurut Satgas Pangan, kenaikan dipicu meningkatnya permintaan terhadap bahan pokok.

"Menjelang Ramadan, terdapat kecenderungan naiknya harga sembako yang disebabkan naiknya permintaan atau demand bahan pokok pangan," ucap Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika dalam keterangannya, Jumat (4/3/2022).

Di tengah antusiasme masyarakat menyambut bulan Ramadhan, beberapa komoditas kebutuhan pokok masih saja menjadi persoalan. Misalnya, kasus kelangkaan minyak goreng yang belum terselesaikan. Sebagaimana dilaporkan sejumlah media, dalam beberapa hari terakhir.


Hide Ads